Pemilu Presiden 2009

Panglima TNI Tolak Jadi Cawapres Megawati

VIVAnews – Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso secara tegas menolak rencana Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan DKI untuk dijadikan calon wakil presiden pendamping Megawati dalam pemilu 2009. Djoko Santoso hanya ingin fokus memperjuangkan reformasi TNI.

"Terima kasih atas apresiasinya, tapi saya tidak berminat masuk dalam kancah politik," tegas Djoko Santoso dalam jumpa persnya di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu 28 Januari 2009.

Saat ini, Djoko mengaku masih mempunyai pekerjaan besar dalam tubuh TNI. Tugas luar biasa yang dimaksud itu yakni melakukan reformasi TNI agar menjadi institusi yang profesional dan bermartabat.

Sebelumnya, PDI Perjuangan DKI mengusulkan nama Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso dan mantan Kapolri Jenderal Purnawirawan Sutanto sebagai calon wakil presiden pendamping Megawati Soekarnoputri. Kedua tokoh itu dinilai sebagai figur yang berhasil dalam mengemban tugasnya diinstitusinya masing-masing.

Atas rencananya itu, Djoko mengingatkan anggota TNI lainnya untuk tidak terlibat politik praktis. Djoko menilai, TNI harus mampu menjaga netralitas sebagai institusi pertahanan bagi negara. "Kami sudah berikan buku saku TNI," terang dia.

Terekam CCTV Cabuli Gadis Panti Asuhan, Ketua PSI Gubeng Surabaya Dicokok Polisi 
Prabowo Subianto tiba di Malaysia.

Batalkan Aksi Relawan Turun ke Jalan Jelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Prabowo Tuai Pujian

Menurut Sekjen AMMI Arip Nurahman, langkah dilakukan Prabowo ini, agar menjaga situasi tetap kondusif serta menghindari terjadinya perpecahan diantara sesama anak bangsa.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024