BI: Tak Ada Suplai Dolar Bikin Rupiah Lemah

VIVAnews - Bank Indonesia kembali memastikan pelemahan rupiah yang masih terus berlangsung  hingga hari ini lebih disebabkan faktor global. Pasokan dolar ke pasar uang kembali seret.

"Banyak faktor. Setiap kali negara ECB (European Central Bank) atau Amerika mau mengumumkan monetary policy, mau umumkan angka amployment, atau kerugian corporate, pasti market langsung jaga-jaga," kata Deputi Gubernur Senior BI Miranda S Goeltom di Gedung Departemen Keuangan, Jakarta, Jumat 6 Februari 2009.

Jika pasar berhaga-jaga, kata Miranda, artinya mereka tidak mau menyuplai dolar ke pasar sehingga terjadi pengetatan likuiditas valuta asing. Ujung-ujungnya pengetatan juga terjadi di pasar dalam negeri.

"Sehingga tidak adanya suplai mengakibatkan rupiah melemah. Tapi secara internasional kan memang demikian, hampir semua mata uang melemah. Jadi lebih banyak faktor global," tegasnya.

Pukul 14.50 WIB, pada indeks mata uang Bloomberg, rupiah berada di posisi 11.790/US$. Meski terus bertengger di atas Rp 11.000/US$,  BI masih bisa menerima asumsi dasar nilai tukar yang dipakai dalam APBN 2009 sebesar Rp 11.000/US$. "Asumsi kan rata-rata setahun. Kalau rata-rata Rp 11.000/US$ masih wajar," katanya.

Top News: AHY Wanti-wanti Prabowo, Heboh Wali Nagari di Sumbar Digerebek Warga Mesum
Ilustrasi wanita/bercinta.

Terpopuler: Hal yang Dilakukan Suami Jika Istri Hyperseks sampai Bahaya Pijat Perbesar Penis

Round-up dari kanal Lifestyle pada Kamis, 25 April 2024, salah satunya tentang saran dokter Boyke untuk suami yang memiliki istri Hyperseks.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024