Perusakan Posko Gerindra Murni Kriminal

VIVAnews - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Zulkarnaen Adinegara mengatakan, peristiwa perusakan posko Gerindra yang terjadi di Jalan R.E Martadinata RT 06, RW 04, Jakarta Utara, tepat di depan Kafe Folker, pada Sabtu 7 Februari 2009 lalu, murni pengeroyokan.

“Murni pengeroyokan, korbannya Suherman, 41 tahun, asal Madura,” ujar Zulkarnaen kepada wartawan di kantornya, Senin 9 Februari 2009. 

Zulkarnaen menambahkan, saat ini pihak Polres Jakarta Utara telah memeriksa enam saksi, diantaranya Gofur, Yanto, serta empat karyawan PT Lampiri lainnya.

Berdasarkan keterangan saksi dan korban, pelaku pengeroyokan diketahui berjumlah enam orang dan terjadi pada pukul 20.30 WIB.

Pengeroyokan dilatarbelakangi salah paham, karena korban kerap meminta semen yang akan digunakan untuk membuat gorong-gorong.

Karena tidak diberikan semen, Suherman lantas menyandera Yanto di Posko berbendera dan berposter salah satu caleg partai Gerindra.

Tindakan tersebut membuat rekan-rekan Yanto marah, yang selanjutnya mendatangi posko itu. “Korban dikeroyok dan posko dirusak,” ujar Zulkarnaen lagi.

Sementara saat ditanya dugaan adanya keterlibatan oknum anggota TNI ataupun Polri yang terlibat dalam pengeroyokan tersebut, Zulkarnaen menjawab pihaknya masih menyelidiki kebenarannya

Legenda Manchester United Ikut Buka Suara Soal Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Disebut Sukses
Ilustrasi simbol bendera PDIP saat Peringatan puncak Bulan Bung Karno 2023 di GBK

Alasan PDIP Absen saat Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

PDIP tak hadir dalam acara penetapan Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024-2029 yang digelar Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) Rabu, 24 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024