VIVAnews – Indonesia mendapat dukungan internasional di bidang penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) meski dituding sebagai negara yang pernah melakukan pelanggaran HAM. Buktinya, Indonesia dipercaya menjadi anggota Dewan HAM di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dari 2006 hingga 2010.
“Di tingkat internasional, Indonesia mendapat dukungan dari banyak negara walau penegakan HAM di Indonesia compang-camping,” kata Direktur Jenderal HAM dan Kemanusiaan Departemen Luar Negeri, Wiwiek Setyawati Firman dalam media briefing mengenai Dewan HAM, yang dibentuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, di Hotel Salak, Bogor, Senin 9 Februari 2009.
Indonesia mendapat dukungan 182 dari 193 negara anggota PBB untuk menjadi anggota Dewan HAM dari 2006 hingga tahun 2010. Dewan HAM dibentuk sejak 15 Maret 2006 untuk menggantikan Komisi HAM PBB.
Jumlah suara yang diperoleh Indonesia, kata Wiwiek, berada di urutan kedua tertinggi setelah India yang mengumpulkan 185 suara. “Kita cuma selisih tiga suara dengan India,” kata Wiwiek.
Bahkan, India dan Indonesia mengalahkan negara-negara Eropa yang lebih maju dalam hal penegakan HAM. Misalnya, Belanda hanya memperoleh 122 suara, sedangkan Italia mendapat 110 suara. “Jumlah suara untuk Belanda dan Italia selisih jauh dengan jumlah suara yang mendukung Indonesia dan India,” lanjut Wiwiek. Ini berarti kalangan internasional menganggap Indonesia mampu mengupayakan penegakan HAM.
Dengan menjadi salah satu dari 47 anggota Dewan HAM, Indonesia memiliki kesempatan untuk menjelaskan posisi negara dalam penegakan HAM. Indonesia juga bisa memaparkan isu-isu HAM di Indonesia di forum Dewan HAM.
Keanggotaan dalam dewan HAM berlaku satu dan tiga tahun, tergantung hasil undian. “Dulu, walau didukung 182 negara, saat diundi Indonesia hanya mendapat undian untuk satu tahun. Sekarang, Indonesia dapat undian tiga tahun dan akan berakhir 2010 nanti,” terang Wiwiek.
Ngeri, ABG di Bekasi Kini Tawuran Pakai Panah
Polisi menangkap 4 Anak Baru Gede (ABG) yang tawuran di Kota Bekasi pada Sabtu dini hari, 20 April 2024.
