Perdagangan Saham

Investor Masih Ragu, Wall Street Tetap Loyo

VIVAnews - Semua indeks harga saham di bursa Wall Street anjlok di akhir perdagangan Selasa sore waktu New York, 17 Februari 2009 (Rabu pagi WIB). Pasalnya, para investor masih meragukan efektivitas stimulus ekonomi Amerika Serikat (AS).

Terpopuler: Klaim Israel soal Iran Disebut Halu, Ribuan Pendukung Prabowo Siap Jadi Amicus Curiae

Saat Presiden Barack Obama menandatangani rancangan stimulus US$ 787 miliar, dan dua perusahaan otomotif, General Motors Corp. dan Chrysler LLC, segera menyerahkan rancangan restrukturisasi kepada pemerintah AS, indeks Dow Jones anjlok mendekati level terendah sejak November 2008.

Satu kekhawatiran besar di Wall Street yang paling utama adalah  kemampuan General Motors Corp. dan Chrysler LLC untuk mengembalikan miliaran dolar pinjaman dan profitabilitas kepada pemerintah AS. "Kami kira resesi tidak akan berakhir setidaknya hingga pertengahan tahun, itupun rasanya terlalu cepat," kata analis dari ekuitas JPMorgan, Thomas J. Lee.

Indeks saham industri Dow Jones anjlok 297,81 poin (3,79 persen) ke posisi 7.552,60. Penurunan ini hampir mendekati penurunan terendah pada November 2008 saat indeks Dow menempati level  7.552,29. Indeks saham perusahaan tekonologi turun 63,70 poin (4,15 persen) menjadi 1.470,66, dan indeks Standard & Poor 500 melemah 37,67 poin (4,56 persen) menjadi 789,17. Indeks saham perusahaan kecil Russell 2000 turun 19,46 poin (4,34 persen) menjadi 428,90.

Kemerosotan di bursa Wall Street juga dialami bursa di Asia dan Eropa. Di Asia, indeks Nikkei 225 (Jepang) turun 1,4 persen, dan indeks Hang Seng (Hong Kong) jatuh 3,79 persen. Di Eropa, indeks FTSE 100 (Inggris) turun 2,43 persen, indeks DAX (Jerman) jatuh 3,44 persen, dan indeks CAC-40 (Prancis) turun 2,94 persen. Di Amerika Latin, indeks Ibovespa (Brazil) jatuh 4,8 persen, dan indeks IPC (Meksiko) turun 3,4 persen.

Di pasar valuta, nilai mata uang dolar AS menguat terhadap sejumlah mata uang. Harga emas juga naik. Sedangkan harga minyak mentah turun US$ 2,58 menjadi US$ 34,93 per barel di New York Mercantile Exchange. (AP)

Ilustrasi Zodiak

Ramalan Zodiak Jum’at 19 April 2024, Sagitarius: Teman dekat Mungkin Mengkhianatimu

Ramalan zodiak Jum’at, 19 April 2024. Sagitarius, waspadalah terhadap kemungkinan pengkhianatan dari seorang teman dekat. Jangan ragu mengejar peluang bisnis baru Pisces.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024