Buku Biografi Politik Taufiq Kiemas (V)

Taufiq Kiemas Impikan Koalisi PDIP-Golkar

VIVAnews - Pemilu dan Pemilihan Presiden 2009 ini menjadi saat penentuan bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Setelah gagal berkuasa tahun 2004 dan kemudian menjadi oposisi, sekaranglah saatnya PDI Perjuangan kembali akan merebut kekuasaan.

"Tanpa memegang kekuasaan, kita tak akan bisa berbuat banyak untuk mengarahkan dan menentukan masa depan negeri ini," kata Taufiq Kiemas dalam buku biografi politiknya yang berjudul "Jembatan Kebangsaan" yang diluncurkan Kamis 19 Februari 2009 lalu.

"Begitu banyak masalah kenegaraan yang membelit negara dan rakyat sekarang ini. Kita tak bisa membiarkan rakyat lebih terpuruk lagi," lanjut Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDI Perjuangan itu dalam buku yang disusun Rustam F Mandayun, Muhammad Yamin, Helmy Fauzy dan Imran Hasibuan itu.

PDIP melihat Indonesia menghadapi krisis kebangsaan di mana ada masalah kekerasan, primordialisme dan komunalisme. Keadilan sosial juga semakin menjauh sehingga demokrasi yang berhembus sejak reformasi 1998 dipertanyakan rakyat.

PDIP harus mengambil posisi memperbaiki keadaan itu. Caranya adalah, meyakinkan rakyat untuk kembali memilih PDIP dalam Pemilu dan memenangkan Megawati Soekarnoputri sebagai presiden. Untuk memenangkan Megawati itu, kata Taufiq, PDIP harus membangun koalisi permanen dengan partai politik lain.

Taufiq menginginkan koalisi permanen dengan partai-partai besar, seperti Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera. Koalisi dengan salah satu dari dua partai itu, kata Taufiq, akan membuat Pemilihan Presiden 2009 hanya berlangsung satu putaran.

"Tapi jika mesti memilih, Partai Golkar tetap yang utama untuk berkoalisi dengan PDI Perjuangan. Terserah kehendak rakyat, yang penting ada koalisi," ujar Taufiq seperti tertulis di halaman 272.

Koalisi permanen ini diharapkan terjadi sebelum Pemilu 9 April 2009. Taufiq Kiemas turun langsung untuk melobi dua partai yang disebutnya itu. Dengan pimpinan PKS, Taufiq beberapa kali bertemu dan berdiskusi menyamakan persepsi dan platform.

Dengan Partai Golkar, Taufiq Kiemas selaku Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP jauh-jauh hari bersama Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Surya Paloh memotori silaturahmi kebangsaan di Medan dan Palembang. "Sayangnya, silaturahmi kebangsaan itu tersendat di tengah jalan." tulis penyusun buku.

MK Juga Surati KPU dan Bawaslu, Bakal Bacakan Dua Putusan
Ketua Umum DPP PSI, Kaesang Pangarep.

Kaesang: Walaupun PSI Belum Bisa Masuk Senayan, Enggak Masalah

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep mengaku tak ambil pusing meski partainya gagal melenggang ke Senayan.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024