Kereta Tabrak Bus di Kediri

Satu Jenazah Belum Dikenali

VIVAnews - Satu dari tujuh korban yang meninggal dunia akibat kecelakaan antara kereta api dengan Bus Harapan Jaya, Senin, 24 Februari 2009, hingga kini belum dapat diidentifikasi secara jelas. Sementara enam jenazah sudah diketahui identitasnya.

Ciri-ciri jenazah yang belum diketahui ini berjenis kelamin wanita, usai kurang lebih 30 tahun, tinggi badan 166 centimeter, berat 55 kilogram dan memiliki tato ikan lumba-lumab di pergelangan kaki kiri.

Dua jenazah yang sudah dijemput keluarganya yakni dokter Didi Esti Mumpuni warga Wisma Indah A24 Tulungagung dan Basuki Purnomo, Warga Desa Majaulu, Kecamatan Muara Jawa Kutai Kertanegara Kalimantan Timur.

Menurut Humas Rumah Sakit Bhayangkara, Emi Pudjiati, 25 korban luka berat dalam kondisi kritis, kini masih dirawat di ruang unit gawat darurat RS. Bhayangkara, Rumah Sakit Daerah Gambiran dan Rumah Sakit Baptis Kediri. "Kondisinya masih kritis dan rata-rata luka terjepit sehingga banyak yang mengalami patah tulang," ujar Emi Pudjianti.

Peristiwa kecelakaan itu melibatkan kereta api kelas ekonomi jurusan Surabaya-Blitar menabrak Bus Harapan Jaya, di Kediri Jawa Timur, tepatnya di palang pintu jalan Brigjen Katamsi Kota Kediri, hari ini, Senin, 23 Februari 2009. Akibatnya, tujuh orang meninggal dunia, belasan orang lainnya luka-luka.

Laporan: Hendra Setyawan |Antv Kediri

Pemprov DKI Jakarta Dukung Kerja Sama Proyek MRT Berkonsep TOD dengan Jepang
Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko

Moeldoko: Otonomi Daerah Harus Lanjutkan Pembangunan Visi Jokowi

Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menghadiri peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) ke - 28, di Balai Kota Surabaya pada Kamis, 25 April 2024. Menur

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024