BEI Himbau Investor Tidak Jual Sukuk Ritel

VIVAnews - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengimbau investor sukuk ritel seri SR001 untuk tidak langsung menjual sukuknya, terutama pada hari pertama perdagangan sukuk Kamis, 26 Februari 2009. Pasalnya, SR001 berkupon tinggi dan aman, sehingga patut menjadi pilihan investasi jangka panjang.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Fixed Income, Derivatif, Keanggotaan, dan Partisipan BEI Guntur Pasaribu saat ditemui di gedung bursa efek, Jakarta, Rabu 25 Februari 2009.

Guntur mengatakan, investor bisa menyimpan SR001 kecuali memiliki instrumen investasi lain yang berkupon (yield) lebih tinggi dibanding yield SR001 12 persen. Apalagi, suku bunga Bank Indonesia saat ini mencerminkan gejala penurunan (downtrend). "Walau ada obligasi korporasi yang juga menawarkan yield 12 persen, namun obligasi tersebut tidak dijamin," tutur dia.

Guntur menambahkan, yield obligasi negara lain seperti ORI001, ORI002, hingga ORI005 pada pasar sekunder juga tidak menandingi yield SR001.

Dia berharap, investor yang memiliki SR001 sebaiknya menikmati kupon bunga investasinya terlebih dulu supaya bisa merasakan yield yang tinggi. Investor pun merasakan pembayaran kupon Pemerintah Indonesia yang tepat waktu. "Biar mereka (investor) bisa mempertimbangkan bagaimana harga SR001 pada pasar sekunder," katanya.     

Bahkan, Guntur menambahkan, pihaknya yakin investor berminat untuk membeli lagi investasi tersebut pada pasar sekunder dibanding melepasnya. Pasalnya, investor yang menjual sukuk ritel sulit untuk menemukan investasi yang memiliki yield lebih tinggi. SR001 besok akan resmi memulai hari perdagangan perdananya melalui pencatatan perdagangan (listing) di BEI.

Pekan Depan, MK Batasi Jumlah Saksi di Sidang Sengketa Pilpres 2024
Mengenal Flu Singapura yang Akhir-akhir Ini Merebak di Indonesia

Soal Flu Singapura, Menkes Singgung Virus Terus Berkembang

Berdasarkan data Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons Kemenkes melaporkan, per pekan ke-11 tahun 2024 tercatat sudah ada 5.461 kasus flu Singapura di Indonesia

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024