Laporan Keuangan 2008

Laba Bersih Astra Rp 9,19 Triliun

VIVAnews -  PT Astra International Tbk dan anak perusahaan membukukan pendapatan bersih selama 2008 sebesar Rp 97,06 triliun. Perolehan pendapatan itu meningkat 38 persen dibanding Rp 70,18 triliun pada 2007.

Laba usaha naik 40 persen dari Rp 8,5 triliun menjadi Rp 11,87 triliun, sehingga sepanjang 2008 Astra membukukan laba bersih Rp 9,19 triliun, atau meningkat 41 persen dari Rp 6,51 triliun pada 2007. Pendapatan per saham juga naik 41 persen menjadi Rp 2.270.

”Grup Astra membukukan kinerja yang sangat baik pada 2008, meski pada kuartal terakhir pasar mengalami penurunan," kata Direktur Utama Astra International, Michael D Ruslim dalam siaran pers perseroan yang diterima VIVAnews di Jakarta, Jumat 27 Februari 2009.

Michael mengatakan, pergerakan ekonomi membuat proyeksi 2009 cukup menantang, seiring dengan ketatnya likuiditas dan penurunan permintaan konsumen serta kemerosotan harga-harga komoditas.

Dia menambahkan, kondisi ekonomi di Indonesia relatif kuat pada sembilan bulan pertama. Namun, pada kuartal IV-2008 terimbas krisis global di semua sektor. Meski demikian, Grup Astra mampu membukukan kinerja yang baik.

Pertumbuhan perekonomian Indonesia mencapai 6,1 persen pada 2008 dan Astra menikmati kuatnya permintaan konsumen dan tingginya harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) sepanjang tahun.

Laba usaha dari bidang otomotif dan jasa keuangan, di luar perusahaan asosiasi dan patungan, pada 2008 meningkat 33 persen menjadi Rp 4,1 triliun dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan hasil dari perusahaan asosiasi dan patungan pada bidang tersebut mencapai Rp 2,3 triliun, atau naik 32 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Menguatnya pasar otomotif selama 2008 berdampak pada sektor manufaktur komponen. Laba bersih PT Astra Otoparts Tbk naik 24 persen menjadi Rp 566 miliar dengan peningkatan penjualan sebesar 27 persen, baik di pasar domestik maupun ekspor. Selain itu, margin dan pendapatan atas penjualan aktiva tetap meningkat.

Aktivitas grup jasa keuangan juga diuntungkan dari pertumbuhan pasar otomotif. Total nilai pembiayaan PT Federal International Finance dan Astra Credit Companies meningkat 29 persen menjadi Rp 26,8 triliun.

Per Desember 2008, pembukuan atas consumer finance loan tercatat Rp 14,7 triliun, sama seperti tahun sebelumnya.

Namun, laba bersih PT Bank Permata Tbk, anak perusahaan yang 44,5 persen sahamnya dimiliki Astra, menurun 9 persen menjadi Rp 452 miliar dibanding periode  sama tahun sebelumnya.

Pj Gubernur Sumut Optimis Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U-23

Hal ini disebabkan perubahan aktiva pajak tangguhan, karena memperhitungkan penurunan tarif pajak di masa yang akan datang, sehingga mengakibatkan profitabilitas operasional perbankan menurun.

Sementara itu, laba usaha dari bidang sumber daya dan Lain-lain, yang terdiri atas agribisnis, alat berat dan penambangan, teknologi informasi, serta infrastruktur, meningkat 42 persen menjadi Rp 7,6 triliun.

Laba bersih PT Astra Agro Lestari Tbk, anak perusahan yang bergerak di bidang agribisnis dengan kepemilikan saham 79,7 persen, meningkat 33 persen menjadi Rp 2,6
triliun. Hasil tersebut berasal dari peningkatan harga minyak sawit sebesar 19 persen dan naiknya produksi minyak sawit sebesar 7 persen menjadi 982.000 ton.

Sedangkan PT Astra Graphia Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 62,49 miliar, menurun 13,3 persen dibanding tahun sebelumnya, karena depresiasi rupiah pada kuartal keempat.

Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Bintoro di TKP Polisi Bunuh Diri

Wow! Ada Senjata HS Kaliber 9 Mm di Dalam Mobil Polisi yang Tewas di Mampang Jaksel

Polisi berhasil menemukan sejumlah barang bukti dalam dugaan kasus polisi tewas dari Satlantas Polresta Manado, Sulawesi Utara Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT).

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024