Hua Hin, Tempat Rehat Keluarga Raja
VIVAnews - Turis yang berkunjung ke Thailand mungkin lebih akrab dengan Phuket dan Samui. Padahal kedua pantai ini ditemukan lebih belakangan dibandingkan Hua Hin, yang telah menjadi tempat peristirahatan sejak 70 tahun lalu.
Hua Hin, terletak sekitar 200 Kilometer sebelah selatan Bangkok, Thailand, saat ini dikenal sebagai kota peristirahatan raja. Berlokasi 100 km di bagian utara provinsi Prachuap Khiri Khan, pelabuhan ikan di lokasi pantai cantik yang melengkung indah di kelilingi gunung.
Hua Hin adalah resort pertama di Thailand yang dikenal sebagai tempat untuk golf dan spa. Resort ini yang tertua dan masih populer hingga sekarang. Pasir putih bersih, laut biru, dan suasana yang tenang terus menjadi daya tarik turis yang ingin rehat.
Kota ini sebelumnya dikenal dengan nama Ban Samoe Rieng atau Ban Laem Hin atau desa berbatu yang berada di ujung. Pembangunan rel kereta api sebagai bagian dari jaringan rel kereta di selatan Thailand pada masa pemerintahan Raja Rama VII, menjadikan Hua Hin bersalin rupa dari desa nelayan biasa menjadi kota peristirahatan kaum bangsawan.
Banyak keluarga kaya dan terkenal dari Bangkok yang kemudian membangun termpat peristirahatan pribadi di bagian utara dan selatan pantai pasir putih Hua Hin ini.
Resort ini ditemukan pertama kali tahun 1920-an oleh Raja Rama VII, sebagai tempat ideal untuk rehat dari kota metropolis Bangkok.
Tahun 1928, Raja Rama VII membangun Istana Klai Kangwon yang artinya jauh dari kecemasan. Istana ini masih digunakan hingga sekarang sebagai peristirahatan resmi keluarga raja, dan juga dibuka untuk publik.
Hua Hin terus berdandan sebagai kota peristirahatan, lapangan golf 18 hole dan pelabuhan memancing dibangun. Hotel-hotel jaringan internasional pun berdiri di sepanjang pantai Hua Hin yang menawarkan pasir putih, matahari tropis dan langit biru serta udara segar.
Saat ini Hua Hin semakin terkenal, karena dipilih pemerintah Thailand sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-14 yang berlangsung 27 Februari - 1 Maret 2009, menggantikan Bangkok yang terus dilanda ketidakstabilan politik.
Kota tempat peristirahatan keluarga Raja Bhumibol Adulyadej, menjadikan kota ini aman dari gangguan demonstran yang terus mengguncang Bangkok. Rakyat Thailand dikenal sangat menghormati dan menjunjung tinggi Raja dan keluarganya.
