VIVAnews - Perebutan gelar WBA kelas bulu antara Chris John dengan Rocky Juarez yang berlangsung di Toyota Center, Houston, memang sudah diputuskan berakhir imbang.
Namun dari statistik yang dicatat Compuboxonline.com, Sabtu 28 Februari 2009 (Minggu 1 maret WIB), Si Naga -julukan Chris John- harusnya berhak memenangi pertandingan itu.
Coba saja tilik perbandingan jumlah pukulan yang dilayangkan, Si Naga berhasil mengantongi 1190 pukulan, sedangkan Juarez hanya 797. Bandingkan pula dengan total jabs, 628 berbanding 358, lagi-lagi untuk keunggulan Chris John.
Masih belum cukup? Lihat juga perbandingan jumlah pukulan keras yang dilayangkan, 562:439. Dan ini belum termasuk jumlah pukulan yang mendarat, yaitu 344 untuk Si Naga dan hanya 206 untuk Juarez.
Namun dengan semua fakta di atas, timbul pertanyaan mengapa hasil pertandingan dinyatakan imbang? Juarez yang terlihat kerepotan meladeni taktik hit and run Si Naga, diberikan jumlah nilai yang sama yaitu 114 oleh ketiga juri.
Memang sebelum bertolak ke AS, Chris sempat mengeluarkan ketakutan soal faktor tuan rumah pada wartawan yang mewawancarainya. Ia khawatir Juarez yang memang petinju kelahiran Houston, akan mendapat perlakuan istimewa dari juri pertandingan.
Bahkan ayah dua anak itu sempat menganggap kalau juri adalah 'lawan kedua' dalam pertandingan pertamanya di Negeri Paman Sam itu.
"Saya dan manajemen akan mencegah hal ini dengan ikut menentukan nama juri yang dipilih," kata pria murah senyum itu beberapa waktu lalu.
"Kita tidak mau dengan juri pilihan mereka (promotor Golden Boy). Kita mau yang fair," tambahnya.
Tak disangka ketakutan itu benar terjadi. Untung saja si Super Champions tidak dinyatakan kalah, tapi diberi hasil 'aman' yaitu imbang. Namun atas hasil ini pun, pemegang 10 gelar itu membuktikan pada semua pihak kalau ia bukan jago kandang.
Bahkan komentator televisi HBO mengatakan kalau 'Chris John adalah petinju yang sangat cerdik. Pantas saja dia belum terkalahkan'.
Perkataan ini tak jauh berbeda dengan pernyataan pengamat tinju nasional, Syamsul Anwar, yang menyatakan kalau hasil ini hanya untuk menenangkan pendukung Juarez saja.
Mengenal Sepak Terjang Karier Alvina Elysia, Dirut Perempuan di Anak Perusahaan Pupuk Kaltim
Alvina Elysia Dharmawangsa Mengawali karier di tahun 2008 sebagai staff Process Engineer di pabrik Pupuk Kaltim usai menuntaskan pendidikan tingginya dari jurusan Teknik
