Diluncurkan Hari Ini

JATS Next-G Diikuti 114 Broker

VIVAnews - Penerapan sistem baru perdagangan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) baru diikuti oleh 114 anggota bursa (AB) dari 119 AB yang terdaftar di bursa efek. Tiga AB terkena penghentian sementara (suspend) dan dua AB lainnya tidak aktif.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama BEI, Erry Firmansyah, kepada wartawan pada konferensi pers peluncuran Jakarta Automatic Trading System (JATS) Next Generation di gedung bursa efek, Jakarta, Senin 2 Maret 2009.

Pada perdagangan perdana, sistem tersebut sudah beroperasi penuh meski otoritas bursa masih menyiapkan JATS lama untuk mengantisipasi kemacetan. “Alhamdulillah, sistem sudah berjalan dengan baik. Sejak awal perdagangan, kami memindahkan sistem secara penuh,” tutur Erry. 

Erry mengatakan, JATS Next-G tahap awal menghabiskan dana Rp 41 miliar dari total alokasi Rp 75 miliar. Sistem tersebut sudah dibangun otoritas bursa bersama dengan vendor OMZ Nasdaq selama dua tahun.

Prabowo Gandeng PKB dan Nasdem, Gibran: Ini Bukan Meninggalkan PDIP

Harapan terbesar BEI terhadap sistem ini adalah peningkatan kapasitas hingga tiga kali lipat. “Sistem baru bisa menerima satu juta order dan 500 ribu transaksi per hari dari sebelumnya 200 ribu transaksi dan 300 ribu order,” kata dia.

Sementara itu, Direktur Perdagangan Saham, Penelitian, dan Pengembangan Usaha BEI, MS Sembiring, menambahkan, sistem baru bisa menerima 2.500 order per detik dari sebelumnya 900 order. Sembiring bertindak sebagai Direktur Proyek Sistem JATS Next-G tersebut.

Erry menambahkan, sistem JATS Next-G telah diterapkan di bursa negara asing, seperti Singapura, Hong Kong, Swiss, Kolombia, dan Inggris.

Dia mengungkapkan, pihaknya akan menjalankan sistem untuk produk ekuitas terlebih dulu. Setelah sistem stabil, BEI akan memperluas produk ke derivatif dan fixed income. “Sistem bisa diterapkan untuk multiproduk, ekuitas, derivatif, dan fixed income,” ujar dia. 

Dak Galbi

5 Negara Paling Tidak Ramah Vegetarian di Asia, Ada Korea Selatan dan Jepang

Asia, dengan kekayaan budaya dan ragam kuliner yang mengagumkan, merupakan destinasi impian bagi banyak pelancong. Namun, ada negara yang tidak ramah vegetarian.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024