VIVAnews - Perempuan menjadi incaran perampokan di dalam taksi. Belakangan ini, dua wanita menjadi korban perampokan bersenjata tajam di dalam taksi yang mereka tumpangi.
Korban bernama Novita Maralona Pasaribu (27), warga Cipinang Asem RT 08/12), Jakarta Timur dan seorang rekannya yang bernama Ester.
Kejadian bermula saat korban baru saja mengambil uang di
Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di jalan KS. Tubun Petamburan, Jakarta Pusat, Senin, 2 Maret 2009 pukul 22.15.
Usai mengambil uang, keduanya kemudian bermaksud pulang dengan menumpang taksi. Namun baru beberapa ratus meter melaju, taksi yang mereka tumpangi tiba-tiba berhenti.
Seketika itu, dua lelaki tak dikenal menerobos masuk ke dalam taksi dan langsung menodongkan senjata tajam ke arah korban.
Dalam keadaam terancam korban akhirnya menyerahkan harta berharga, termasuk diantaranya ATM berisi uang senilai tiga juta rupiah.
Kedua korban kemudian diturunkan pelaku di tengah jalan sebelum akhirnya melapor ke Polsek Tanah Abang.
Sebelumnya, dua karyawati turut menjadi korban perampokan di dalam taksi yang mereka tumpangi di Jalan Casablanca, Jakarta Selatan, Minggu 1 Maret 2009 malam.
Akibat peristiwa tersebut, korban yang bernama Adriana, 29 tahun, dan Ria, 28 tahun menderita kerugian uang tunai sebesar 400 ribu, ATM BCA senilai Rp 1,9 juta, dua HP dan dua buah jam tangan mewah yang mereka miliki.
Setelah mengambil harta benda korban, para pelaku kemudian menurunkan mereka di Jalan Gatot Subroto.
Menanggapi maraknya aksi perampokan di dalam taksi, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Zulkarnain Adinegara berpesan agar para penumpang hendaknya lebih berhati-hati dalam memilih taksi yang akan mereka tumpangi.
Kata dia, pilihlah taksi yang sudah dikenal dan terpercaya, jika bisa naik di tempat ramai dan lihat nomor pintu taksinya. Periksa pula kondisi dalam bagasi.
"Yang paling terpenting, cocokkan identitas pengemudi dengan kartu yang tertera di dalam mobil," ujarnya.