"Jadikan Tiang Monorel Tugu Kegagalan DKI"

VIVAnews - Tersendatnya proyek monorel menyisakan persoalan baru. Terlepas dari sengketa antara Pemerintah Provinsi DKI dan PT Jakarta Monorel, keberadaan tiang monorel yang setengah jadi pun memperburuk wajah kota.

"Jadikan tiang-tiang betonnya sebagai monumen kegagalan dan perencanaan yang salah," kata Ketua Forum Warga Jakarta (Fakta), Azas Tigor Nainggolan, kepada VIVAnews, Rabu 4 Maret 2009.
 
Pengamat transportasi Universitas Indonesia, mengatakan, Pemerintah Provinsi  DKI Jakarta harus segera memutuskan solusi keberadaan tiang monorel. Ada beberapa alternatif yang bisa dipertimbangkan. "Bisa saja membuat jalur busway di atas atau light rapid transit," ujarnya. "Atau angkutan massal lain yang berbasis pada rel."

Asisten Pembangunan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Sarwo Handayani mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya untuk mempertahankan tiang-tiang beton itu, meski fungsinya beralih. "Pilihan untuk membongkar tiang-tiang monorel adalah pilihan terakhir jika semua pilihan lain menemui jalan buntu,” kata Sarwo.

Prediksi Pertandingan Liga 1: Persib Bandung vs Borneo FC

Tiang-tiang itu tersebar di sejumlah ruas jalan Ibu Kota seperti Jalan HR Rasuna Said, dan Senayan.

Masalah dana membuat proyek Jakarta Monorel terhenti. Masalah baru muncul, ketika PT Jakarta Monorel menuntut ganti rugi investasi yang sempat dikeluarkan, termasuk pembangunan tiang pancang, kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Gubernur bahkan berniat menyelesaian sengketa kontrak kerja sama dengan swasta itu lewat jalur hukum.

Ilustrasi game changer.

Proyek Ini jadi 'Game Changer'

Game changer merupakan istilah yang mengacu pada perubahan atau inovasi yang mendasar dalam industri atau pasar yang mengubah dinamika yang ada dan ciptakan standar baru.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024