360.000 Tentara AS Derita Kerusakan Otak

VIVAnews - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) memperkirakan 360.000 dari 1,8 juta prajurit Amerika yang bertugas di Irak dan Afghanistan akan mengalami kerusakan otak. Pentagon juga memprediksi sebanyak 45.000 hingga 90.000 veteran mengalami gejala kerusakan otak berkelanjutan dan membutuhkan perawatan khusus.

"Setidaknya 9.100 tentara telah mengalami kerusakan otak sejak perang di Irak dan Afghanistan dimulai," kata Brigadir Jenderal Angkatan Darat Loree Sutton dalam konferensi pers peluncuran Bulan Kesadaran Kerusakan Otak, seperti ditulis harian USAToday edisi Rabu, 4 Maret 2009.

Sutton merupakan kepala Pusat Kesehatan Psikologis dan Kerusakan Otak Traumatis Pentagon. Prediksi ini dibuat berdasarkan program pemeriksaan kesehatan tentara.

Estimasi Sutton sesuai dengan hasil survei Korporasi RAND tahun lalu yang menyebutkan 320.000 prajurit AS berpotensi mengalami kerusakan otak. Departemen Urusan Veteran AS juga menyatakan telah merawat 8.000 mantan prajurit yang dikirim ke Irak dan Afghanistan.

Militer AS menindaklanjuti survei itu dengan memeriksa kondisi setiap tentara AS yang kembali dari medan perang dan segera menyerahkan tentara yang memiliki gejala kerusakan otak pada spesialis.

"Gejala kerusakan otak bervariasi mulai dari sakit kepala, sulit tidur, keseimbangan, memori, dan gangguan penglihatan," kata pengelola program kerusakan otak traumatis angkatan darat, Letnan Kolonel Lynne Lowe.

Cara Sholat Hajat dan Doa Rasulullah SAW untuk Mengatasi Masalah
Nyamuk aedes aegypti.

Tenang Hadapi DBD! Menkes Pastikan RS Siap Tangani Pasien, Ini Imbauannya untuk Masyarakat

Angka kasus demam berdarah di Indonesia mengalami peningkatan. Hingga saat ini tercatat sudah ada 35 ribu lebih pasien menderita demam berdarah atau DBD

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024