RUPS Setujui Rencana Delisting Apexindo

VIVAnews - PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) menawarkan pembelian saham publik senilai Rp 2.875 per unit. Penawaran saham tersebut terkait dengan rencana perseroan untuk menghapus pencatatan saham (delisting) dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), karena terbentur aturan pencatatan berantai (chain listing).

5 Kontroversi Chandrika Chika, dari Hubungannya dengan Thariq Halilintar hingga Tersandung Narkoba

PT e-Capital Securities akan bertindak sebagai pembeli siaga. Rencana delisting itu telah disetujui pemegang saham.

Wakil Direktur Utama Apexindo Pratama Duta, Tito Sulistio, mengatakan, harga yang ditawarkan lebih tinggi dari harga saham perseroan tertinggi selama dua tahun terakhir Rp 2.750.

Selain itu, tawaran perseroan lebih tinggi 30 persen dari harga wajar penilai independen, PT Zodiac Perintis Penilai, Rp 2.200-2.600 per saham. Harga tersebut juga mencapai lima kali lipat dari harga nominal saham Rp 500 per unit.

"Sekitar 99,75 persen pemegang saham menyetujui harga tersebut," kata Tito usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPLSB) perseroan di Gedung Graha Niaga, Jakarta, Kamis 5 Maret 2009.

Tito menambahkan, meski delisting, Apexindo tetap akan menjadi perusahaan publik. Delisting merupakan imbauan dari otoritas bursa karena pendapatan Apexindo mengontribusi lebih 90 persen pada PT Mitra Rajasa Tbk (MIRA), paska akuisisi di kuartal III/2008.

Saham publik di Apexindo, dia melanjutkan, hanya 0,7 persen dari total saham perseroan yang mencapai 2.659.299.500 unit. Sisanya afiliasi direksi Apexindo 1,8 persen dan Mitra Rajasa 98,14 persen.

"Publik yang memiliki saham Apexindo kurang dari 80 pihak," ujarnya.

Sekretaris Perusahaan Apexindo Pratama Duta, Ade Satari, menambahkan, delisting akan dilakukan setelah memperoleh persetujuan resmi dari BEI. "Delisting tunggu keputusan bursa," katanya.

Tunda Ekspansi

Sementara itu, Ade menjelaskan, tahun ini perseroan menunda rencana ekspansi terutama untuk menambah rig baru. Hal itu karena bisnis kontraktor minyak dan gas bumi menurun dibanding 2008.

Sementara itu, untuk rig Yani, Apexindo belum memperoleh kepastian perpanjangan kontrak dari PT Total Indonesie. Namun, perseroan optimistis dapat memperoleh perpanjangan kontrak tersebut.

"Nilai perpanjangan kontrak diharapkan lebih baik, atau minimal sama dengan kontrak awal," ujarnya. Kontrak rig Yani dengan Total akan berakhir Mei 2009.

Bakal capres Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bersama ketum PKB Cak Imin di Jombang.

Prabowo Bakal Ketemu Cak Imin Pasca Penetapan KPU, PAN Bilang Begini

Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto menanggapi rencana pertemuan presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Ketum PKB yang juga cawapres nomor 1 Muhaimin Iskandar.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024