Organda Tolak Turunkan Tarif Taksi

VIVAnews - Penurunan tarif angkutan umum kelas ekonomi sudah selayaknya ikut menyeret turunnya tarif taksi dan Patas AC. Namun Organda DKI Jakarta hingga kini tetap tidak setuju jika tarif taksi dan tarif patas AC diturunkan.

Kehadiran Anies dan Muhaimin di KPU Tunjukkan Kedewasaan Politik meski Pahit, Menurut Pengamat

Saat ini pun Pemerintah Provinsi DKI mulai mengevaluasi tarif taksi dan patas AC.

Pekan lalu Pemerintah Provinsi DKI sudah meminta evaluasi tarif taksi dan patas AC untuk melihat apakah tarifnya sudah sesuai. "Namun belum diputuskan berapa besaran nilai turunnya," kata Hendah Sunugroho, Kepala Bidang Angkutan Darat, Dinas Perhubungan, di Jakarta, Jumat 6 Maret 2009.

Namun Hendah mengaku agak pesimis jika tarif tersebut bakal turun. Pasalnya, baru kali ini ada penurunan tarif dan biasanya tarif ditentukan mekanisme pasar. "Selasa nanti baru kami bicarakan dengan Organda dan DTKJ," katanya.

Sekretaris Organda DKI, TR Pandjaitan mengaku pihaknya sudah menyerahkan perhitungan kepada Dinas Perhubungan. Dalam laporannya, Organda tidak bersedia ada perubahan tarif taksi dan Patas AC.

Alasannya masih sama seperti yang pernah diungkapkan sebelumnya, yakni, suku cadang naik hingga 25-30 persen. "Kalau pemerintah bisa kontrol harga suku cadang maka kami akan pertimbangkan penurunan tarif," katanya.

Menurutnya ada dua skenario untuk mengubah tarif taksi dan patas AC. Pertama harga kendaraan tidak naik, suku cadang naik. Kedua, harga suku cadang naik,  BBM turun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

Terinspirasi Langkah Indonesia, Amerika Serikat Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Airlangga: Implementasi EUDR jelas akan melukai dan merugikan komoditas perkebunan dan kehutanan yang begitu penting buat kami seperti kakao, kopi, karet, produk kayu.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024