VIVAnews - Selama lebih dari setengah abad, presiden Amerika Serikat (AS) sudah memanfaatkan kamera teleprompter ketika memberikan pidato. Dengan alat itu, penceramah tak perlu mendongak ke bawah untuk membaca naskah atau menghapal materi yang dia sampaikan, melainkan melihat kamera teleprompter yang berada di depannya, seolah-olah dia melihat langsung ke arah pemirsa.
Namun, tidak ada presiden AS yang menggunakan teleprompter sesering Barack Obama, yang baru dilantik 20 Januari 2009. Para pendahulu Obama menggunakan teleprompter hanya saat berceramah di acara-acara tertentu, seperti pidato pelantikan, pidato kenegaraan di Kongres dan pidato di Ruang Oval, Gedung Putih. Sedangkan Obama mengandalkan teleprompter saat memberi kata sambutan di hampir setiap acara.
Bahkan, presiden berkulit hitam pertama di AS tersebut juga mengandalkan teleprompter saat memperkenalkan calon menteri kesehatan pilihannya pekan ini di Ruang Timur Gedung Putih. Kepala Obama menoleh dari kanan ke kiri, mengarah ke teleprompter yang terpasang di dua sisi. Namun, dia sama sekali tidak melihat ke arah hadirin.
Seperti dikutip dari laman harian The New York Times, Kamis 5 Maret 2009, saat selesai memberi sambutan, kedua teleprompter secara otomatis dan perlahan tertarik ke dalam lantai.
Lalu, saat Sebelius naik ke podium untuk memberi sambutan, Gubernur Kansas itu terhenyak. Melihat reaksi Sebelius, Obama berkata, "Jangan mempermasalahkan hal kecil," katanya sambil tersenyum. Bermaksud berkelakar, Sebelius berteriak, "Benda itu menghilang!"
Maka, muncul kritik dari Bradley A. Blakeman, mantan asisten Presiden George W. Bush. Blakeman mengatakan teleprompter membuat Obama tampak seperti robot. "Dia benar-benar tergantung naskah," kata Blakeman. "Dan dia berhati-hati agar tidak membuat kesalahan," lanjut Blakeman.