Simulasi Pemilu

Jelang Pemilu, Denpasar Rusuh

VIVAnews – Kondisi keamanan di Denpasar, Bali rusuh. Massa merusak kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Bali karena dianggap telah menyelenggarakan pemilu dengan penuh kecurangan.

Ribuan masyarakat yang menyatakan ketidakpuasannya mencoba merusak kantor dengan anarkis dan disertai aksi pembakaran. Polisi mencoba menenangkan dengan menurunkan personil dari pengendali massa, namun kondisi makin tak dapat dikendalikan.

Komandan lapangan pun langsung menurunkan pasukan huru hara (PHH) dan penyemprotan water canon untuk memecah konsentrasi massa. Polisi berhasil mengamankan beberapa orang yang diduga sebagai provokator dan beberapa korban langsung dilarikan ke rumah sakit.

Aksi kerusuhan yang terjadi hanya simulasi sistem pengamanan kota yang digelar kepolisian daerah Bali yang diikuti sekitar 1.080 personil di Lapangan Gedung Olah Raga (GOR) Lila Bhuana, Denpasar, Kamis, 12 Maret 2009.

Menurut juru bicara Polda Bali Kombes Pol Gde Sugianyar bahwa simulasi ini digelar dalam rangka mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dalam setiap tahapan kampanye.

"Kita tidak ingin hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi. Meski demikian, semua jajaran harus tetap siap," tegas perwira menengah melati tiga ini.

Sayangnya, usai pelaksanaan simulasi banyak anggota yang melarikan diri. Hal ini baru diketahui setelah Irwasda Kombes Pol Ismail Ernawi mengecek jumlah anggota yang dibariskan dan diminta berhitung.

Hasilnya sebanyak kurang lebih 180 anggota menghilang dari barisan. Orang nomor tiga di jajaran Polda Bali ini pun langsung meminta provost untuk mendata.

Laporan: Wima Saraswati | Bali

Awas Kehabisan! Pendaftaran Mudik Gratis Moda Bus Kembali Dibuka, Kuota 10.000 Orang
Ilustrasi proyek pembangunan.

Perkuat Ukhuwah, KEIND Ingin Berkontribusi Lebih untuk Negara

Lebih dari 200 pengurus pusat, pengurus daerah, pengurus luar negeri serta para Dewan KEIND hadir dalam silaturahmi nasional.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024