VIVAnews – Dua ratusan rumah semi permanen yang digunakan sebagai tempat prostitusi di Kampung Limus Nunggal, Desa Limus Nunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, dibongkar pemerintah setempat, Sabtu 14 Maret 2009.
“Pembongkaran ini sudah berdasarkan aturan bupati nomor 8 tahun 2006 tentang ketertiban umum,” kata Dace Supriyadi, Camat Cileungsi di lokasi pembongkaran bangunan. “Apalagi ini dijadikan tempat prostitusi, jadi harus dimusnahkan.”
Lokasi prostitusi itu luasnya sekitar satu hektare. Proses penggusuran berjalan lancar. Pemerintah melibatkan 200 petugas satuan Polisi Pamong Praja dan bantuan dan aparat Polisi Sektor Cileungsi.
Setelah dibongkar, kata Dace, kemungkinan tempat itu akan dibangun gedung sarana pendidikan atau pabrik.
Rencananya, pembongkaran tempat prostisusi juga akan dilakukan lagi di sejumlah tempat lainnya. Lokasi berikutnya yang akan dibongkar, kata Koordinator Lapangan, Bejo, adalah di gang Semen, Puncak, Bogor.
Kebijakan pemerintah daerah itu ditanggapi pesimis oleh warga. Di antaranya Riko. Dia menyesalkannya karena akan memunculkan pengangguran baru di daerahnya. Sebab, yang menjadi korban penggusuran itu sebagian besar adalah pedagang.
Lagi pula pembongkaran semacam itu dinilai tidak akan menyelesaikan persoalan mendasar hadirnya prostitusi di Cileungsi. Riko yakin tidak lama lagi akan muncul lagi tempat-tempat serupa.
“Tempat ini, dulu juga pernah dibongkar dua kali, tapi muncul lagi,” kata dia.
Laporan : Ayat | Bogor
