Kebijakan Pendidikan di Malaysia

Bahasa Inggris di Sekolah Dasar akan Dicabut

VIVAnews - Pemerintah Malaysia kemungkinan besar akan menghapus kebijakan pemakaian Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dan matematika di sekolah dasar. Sedangkan untuk siswa tingkat lanjutan, bahasa Inggris tetap digunakan sebagai bahasa pengantar. 

Seperti dikutip dari laman media informasi The Malaysian Insider, Senin 16 Maret 2009, Departemen Pendidikan Malaysia hari ini mengatakan bahwa usulan kebijakan itu akan diajukan ke Kabinet untuk segera disetujui agar kontroversi tidak berlarut-larut.

Pemprov: Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan

Kontroversi tentang kebijakan pemakaian Bahasa Inggris dalam mengajar matematika dan ilmu pengetahuan alam itu telah berlangsung selama beberapa bulan terakhir.

Namun apabila disetujui, maka bisa menimbulkan kontroversi lebih jauh lagi. Di bawah kebijakan baru, semua sekolah dasar nasional akan menggunakan Bahasa Melayu untuk mengajar matematika dan ilmu pengetahuan alam. Sedangkan sekolah pribumi, mata pelajaran dua mata pelajaran tersebut akan diajarkan dalam bahasa Mandarin atau Tamil.

Belum jelas bagaimana rencana Departemen Pendidikan untuk membantu siswa beradaptasi dengan perubahan saat melanjutkan ke sekolah lanjutan.

Sejauh ini, menurut statistik, sebagian besar siswa memilih menggunakan Bahasa Inggris dalam menjawab soal tes matematika dan ilmu pengetahuan alam. Para siswa memang dapat menggunakan Bahasa Inggris atau Bahasa Melayu dalam menjawab pertanyaan.

Pengajaran matematika dan ilmu pengetahuan alam dalam Bahasa Inggris diperkenalkan tahun 2003 saat masa pemerintahan Mahathir Mohamad. Bulan ini, data menunjukkan bahwa pengajaran menggunakan Bahasa Inggris tidak mempengaruhi prestasi siswa.

Pekan lalu, ribuan orang melakukan aksi turun ke jalan menentang kebijakan baru tersebut. Aksi tersebut berbuntut kerusuhan. Mulai dari orang tua siswa hingga pejabat pemerintah mendukung pemakaian Bahasa Inggris. Mahathir Mohamad mengatakan bahwa pendidikan bukan tentang mempopulerkan bahasa tertentu, tetapi tentang bagaimana mendapat pengetahuan dalam berbagai bidang.

Demokrat Munculkan Nama Dede Yusuf untuk Pilkada Jakarta 2024
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae.

OJK Beberkan Kunci Hadapi Memanasnya Dinamika Ekonomi Global

OJK meminta masyarakat untuk tidak panik merespons meningkatnya tensi geopolitik antara Iran-Israel.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024