Kisruh Daftar Pemilih Tetap

PDIP: Manipulasi DPT Sistematis & Massif

VIVAnews - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menyatakan manipulasi Daftar Pemilih Tetap terjadi secara sistematis dan berskala luas. Karena sistematis, maka hanya pemerintah dalam hal ini Departemen Dalam Negeri yang bisa melakukannya.

"Dimulai dari pertama, penyusunan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu yang dilakukan oleh pemerintah," kata Sudiatmiko Ariwobowo, Tim Hukum & Advokat Badan Pemenangan Pemilu PDIP Jawa Timur di gedung parlemen, Selasa 24 Maret 2009.

"Seharusnya DP4 ini sudah memiliki tingkat keakuratan yang tinggi, mengingat dikeluarkan oleh institusi negara, yaitu Depdagri yang memiliki sumber daya jauh lebih besar daripada KPU," kata Sudiatmiko.

Kedua, temuan penggandaan DPT terjadi secara luas. DPT ganda juga ditemukan di Nanggroe Aceh Darussalam, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, dan daerah-daerah lain. "Modus utama penggandaan DPT adalah dengan menggunakan Nomor Induk Kependudukan yang sama. Padahal NIK merupakan bagian dari Sistem Informasi Administrasi Kependudukan yang berada di bawah yurisdiksi Mendagri," kata Sudiatmiko.

Ketiga, infrastruktur pemilu yang langsung, umum, bebas, jujur dan adil juga telah dikerdilkan oleh pemerintah.  Buktinya, aliran dana ke KPU tersendat. "Bahkan gaji Panitia Pengawas Pemilu banyak yang terlambat dan belum dibayarkan sejak bulan Desember tahun lalu," katanya.
 
Dengan berbagai manipulasi DPT tersebut, PDIP berpendapat bahwa terdapat upaya untuk menciptakan golput secara sistemik. "Sekaligus untuk membuka peluang bagi munculnya berbagai bentuk kecurangan pemilu melalui pemanfaatan data pemilih yang dimanipulasi guna memenangkan pihak tertentu yang memiliki akses ke pemerintah," ujarnya.

Buntut Polemik Dana Pembangunan Masjid, Perilaku Buruk Masa Lalu Daud Kim Kini Mencuat
Pasukan ISIS di Suriah (Doc: The Cradle)

ISIS Tembaki 20 Pejuang Bersenjata Palestina hingga Tewas di Suriah

Setidaknya 20 pejuang dari Liwa al-Quds, sebuah kelompok bersenjata Palestina yang mendukung tentara Suriah, tewas ketika bus mereka disergap oleh militan tak dikenal.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024