Lingkungan Hidup

27 Propinsi di Indonesia dalam Kondisi Parah

VIVAnews - Status lingkungan hidup di Indonesia makin parah. Menurut Deputi Komunikasi Lingkungan dan Pemberdayaan Manusia Kementerian Lingkungan Hidup, Hendri Bastaman, tiap tahunnya kondisi lingkungan hidup cenderung menurun.

"Dari 33 propinsi, sekitar 27 propinsi lumayan parah, diantaranya terkena peristiwa longsor dan banjir. Ini yang harus kita carikan solusinya," kata dia di sela-sela acara pembukaan Pekan Lingkungan Indonesia 2009 di Jakarta Convention Centre, Rabu 25 Maret 2009.

Menurut Hendri, ada beberapa kawasan kondisinya melorot drastis, misalnya mengalami perubahan cuaca yang ekstrim. "Mungkin alamnya masih bisa menopang, tapi karena ada eksploitasi yang cukup besar sehingga menimbulkan bencana," tambah dia.

Pada Februari 2009, banjir luapan sungai Bengawan Solo merendam empat kabupaten di Jawa Timur. Setidaknya 16 orang tewas dan ribuan rumah dan bangunan terendam dalam musibah itu.

Rusaknya lingkungan di hulu sungai yang menyebabkan derasnya debit air hingga menjebol tanggul, dituding jadi penyebab.

Tak hanya bencana, kerusakan lingkungan juga memicu konflik antara manusia dan hewan, khususnya Harimau Sumatera. Enam orang tewas dimangsa harimau, sebaliknya puluhan harimau dibantai massa yang marah.

Sejumlah kasus keluarnya harimau dari hutan diyakini merupakan tanda alam yang disampaikan sang raja hutan tentang kerusakan lingkungan di dalam hutan. Kerusakan lingkungan itu bisa disebabkan perambahan hutan, pembalakan liar, hingga pembakaran hutan dan lahan.

Pemotor Kaget ke Bengkel Ini Saat Maghrib, Netizen: Tau Kan Kenapa Mereka Bisa Seramai Ini Usahanya
Proses Pemungutan suara pemilu 2024. (foto ilustrasi)

UU Pemilu Perlu Direvisi sebagaimana Pertimbangan MK, Menurut Anggota DPR

Anggota Komisi II DPR RI menyatakan sepakat bahwa UU Pemilu perlu dilakukan revisi sebagaimana yang terdapat dalam pertimbangan putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024