BI: Ekonomi Triwulan I Tumbuh 4,6%

VIVAnews - Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2009 sebesar 4,6 persen. Rendahnya pertumbuhan ekonomi dipicu melambatnya seluruh komponen pertumbuhan, terutama ekspor karena melemahnya daya beli masyarakat.

Chandrika Chika Terjerat Kasus Narkoba, Terkena Kutukan Podcast Deddy Corbuzier?

Data Badan Pusat Statistik menyebutkan, selama Januari-Februari, ekspor turun lebih dari 34 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Dalam tinjauan moneter BI pada triwulan I 2009 yang dikutip dari situsnya, Senin 6 April 2009 disebutkan, meski terjadi perlambatan, aktivitas ekonomi selama berlangsungnya pesta demokrasi yang ditandadi oleh kampanye partai politik dan pelaksanaan pemilu di seluruh Indonesia diperkirakan dapat mencegah perlambatan konsumsi masyarakat yang lebih dalam.

Di sisi sektoral, sektor-sektor yang diperkirakan mengalami perlambatan tajam adalah sektor industri dan pertambangan.  Sementara itu sektor-sektor yang non-tradable seperti pengangkutan dan komunikasi serta sektor listrik, gas dan air bersih masih akan tumbuh tinggi dengan tren yang melambat. 

Apabila dilihat secara regional, anjloknya ekspor sangat berpengaruh terhadap perlambatan ekonomi di beberapa daerah, seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Ke depan, pada tahun 2009 perekonomian masih dihadapkan pada ketidakpastian pemulihan ekonomi global sehingga perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh lebih rendah dari yang diperkirakan pada awal tahun sebesar 4,0-5,0 persen.

Dijelaskan, di tengah kondisi perekonomian global yang kian memburuk, serta seiring dengan melemahnya tekanan inflasi, Bank Indonesia tetap mengarahkan perhatian pada upaya menjaga pertumbuhan ekonomi dan menghindari terjadinya penurunan daya beli masyarakat yang semakin dalam. Berbagai kebijakan moneter Bank Indonesia ditempuh dalam rangka mendukung bangkitnya sektor riil, khususnya UMKM, guna mendukung pertumbuhan ekonomi negeri.

Viral Seorang Remaja Jalan Puluhan Ribu Langkah demi Datang ke Masjid untuk Hal Ini

Selain melakukan pelonggaran kebijakan moneter, paket suplemen kebijakan Bank Indonesia lainnya yang dapat dilakukan adalah mempercepat penyaluran kredit perbankan dan menurunkan risiko kredit. Beberapa paket tambahan dilakukan oleh Bank Indonesia berupa early restructuring perbankan, meminta adanya penjaminan Pemerintah terhadap kredit untuk proyek-proyek strategis seperti air minum, listrik, perumahan, serta infrastruktur jalan dan jembatan, yang pembangunannya dibiayai oleh APBN, serta memfasilitasi pertemuan perbankan dengan sektor-sektor yang berpotensi mendorong peningkatan intermediasi perbankan.

Upaya memfokuskan kegiatan usaha bank ke UMKM dan linkage program antara bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR), atau lembaga keuangan mikro, seperti koperasi dan baitul maal wa tamwil (BMT), terus dilakukan dengan gencar. Hal tersebut diharapkan dapat mendukung kehidupan masyarakat dan mencegah terjadinya perlambatan lebih dalam pada perekonomian.

10 Negara Ini Dicap Paling Malas Gerak Sedunia, Kok Bisa?
Dr. BRA. Mooryati Soedibyo

Terpopuler: Beda Sikap Ria Ricis-Teuku Ryan Perlakukan Orang Tua, Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia

Berikut deretan 4 rangkuman artikel terpopuler kanal Showbiz VIVA.co.id dalam Round Up sepanjang edisi Rabu 24 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024