Pelanggaran Mencolok di DKI

Orang Meninggal Masuk DPT

VIVAnews - Pemilihan umum untuk calon legislatif memang telah usai. Namun, pemilu di DKI Jakarta masih menyisakan banyak masalah.

Sebab pada saat pencontrengan banyak sekali pelanggaran yang terjadi. Di antara pelanggaran itu, yang banyak dilakukan adalah banyaknya pemilih yang telah meninggal ikut menyontreng dan pemilih yang menyontreng di dua tempat pemungutan suara (TPS) berbeda.

Panitia Pengawas Pemilu DKI mendapati delapan pelanggaran yang terjadi di TPS berbeda. Rinciannya, tiga kasus terdapat di Jakarta Utara, dua kasus di Jakarta Timur, dua kasus di Jakarta Pusat, dan satu kasus di Jakarta Selatan.

Pelanggaran yang mencolok adalah, adanya nama pemilih yang telah meninggal ikut melakuka pencontrengan. Peristiwa ini terjadi di salahsatu TPS di Kelurahan Pekayon, Pasarrebo, Jakarta Timur. Terdapat 16 anggota TNI/Polri yang telah meninggal, namanya tercantum dalam daftar pemilih tetap (DPT).

Ironisnya, nama-nama tersebut dimanfaatkan orang tertentu untuk ikut menyontreng.

Kemudian, di TPS 81 Kelurahan Kayuputih, terjadi kesalahan yang dilakukan Ketua Panitia Pemungutan Suara (KPPS). Setiap pemilih mendapat dua surat suara untuk DPRD.

Selain itu, dalam DPT juga terdapat 67 nama pemilih ganda, beruntung kesalahan ini dapat diketahui sehingga tak sempat disalahgunakan.

Sedangkan di Jakarta Pusat, pelanggaran terjadi di Kelurahan Tanahtinggi dan Petojoselatan. Di Tanahtinggi, terjadi pengalihan surat undangan memilih tanpa alasan yang jelas.

Sedangkan di Petojoselatan, warga yang tak masuk DPT ikut menyontreng dengan membawa undangan khusus.

"Sepertinya ada yang mengkoordinir warga untuk memenangkan salah satu caleg," ujar Ramdansyah, Ketua Panwaslu DKI, seperti dikutip situs Pemerintah DKI, Jumat, April 2009.

Pencontrengan dua kali pada pemilih sama terjadi di Kelurahan Rawabadak Selatan, Jakarta Utara. Seorang pemilih berhasil lolos dari pantauan petugas karena menyontreng di TPS 43 dan 84. Pemilih lainnya juga melakukan hal sama di TPS 84 dan 85.

Terakhir di TPS 14 Pasarmanggis Jakarta Selatan, 16 orang yang namanya tak masuk dalam DPT ikut menyontreng di tempat tersebut.

Belakangan, baru diketahui kalau mereka dikoordinir untuk melakukan kecurangan. "Mereka telah dikoordinir, sepuluh orang berhasil diamankan petugas sedangkan enam lainnya berhasil melarikan diri," ungkap Ramdansyah.

Seluruh kasus tersebut, sudah ditangani petugas dari penegak hukum terpadu (Gakumdu) yang terdiri dari unsur, kepolisian, kejaksaaan, panwaslu, dan KPUD DKI.

Di Depan Para Pengusaha Ritel, Airlangga Sebut Aturan Impor Bakal Direvisi
Habib Bahar bin Smith

Habib Bahar Ngaku Pernah Didekati Artis Cantik hingga Diajak Menikah: Dia Mau Jadi Istri Kedua

Bahar bin Smith atau Habib Bahar mengungkap dalam kehidupannya ia banyak dikelilingi wanita-wanita cantik. Bahkan, dia mengaku acapkali dilamar atau diminta menjadi suami

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024