Rizal Ramli: Pemilu Tak Fair

VIVAnews - Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Rizal Ramli, mengatakan setelah pertemuan dengan Ketua Umum DPP Partai Bintang Reformasi, Burzah Zarnubi, di rumah Megawati Soekarno Putri, hari ini, akan dilanjutkan dengan pertemuan khusus.

“Kami akan lanjutkan lagi pertemuan berdua (Rizal-Burzah),” kata Rizal, Senin 13 April 2009.

Dalam pertemuan mereka hari ini, Rizal mengatakan tercapai kesimpulan bahwa pemilu diadakan tidak fair, tidak lurus, dan Komisi Pemilihan Umum tidak independen.

“Awalnya pemilu akan diadakan 5 april. Tapi dirubah jadi 9 April. Ini lucky number Presiden Yudhoyono,” kata dia. “Beberapa waktu lalu, sebelum pemilu, ketua dan anggota KPU di Cikeas. Jelas sekali KPU tidak independen.”

Rizal juga mengatakan daftar pemilih tetap yang paling banyak bermasalah. Kata dia, jutaan masyarakat memiliki hak pilih, tapi tidak bisa memilih karena tidak terdaftar.

“Kasus itu tidak bisa dibiarkan begitu saja. Tidak bisa meneruskan pemilu presiden kalau masalah ini tidak bisa diselesaikan,” kata dia.

Rizal membandingkan dengan pemilu sebelumnya 2004 yang dapat berjalan lebih baik, padahal anggarannya jauh lebih kecil dari pemilu 2009.

Rizal mengatakan tidak membicarakan soal penundaan pemilihan presiden dalam pertemuan dengan Bursah di rumah Megawati. Para petinggi partai itu lebih banyak membicarakan perbaikan daftar pemilih tetap.

“Ada alternatif lain, yaitu penggunaan KTP dan penggunaan tinta yang bagus, jangan tinta yang kemarin,” kata dia. “Kami meminta pertanggung jawaban SBY dan KPU, jangan hanya bercanda dong. Tapi dikoreksi.”

Dia melihat tidak sempurnanya pelalksanaan pemilu ini bukan hanya karena masalah teknis. “Tapi juga kesengajaan. Ada by desain. Kalau cuma teknis, rakyat Indonesia memaafkan. Tapi kalau by design kami tidak akan maafkan,” kata dia.

Prof Yudan dan Pejabat BPIP Melayat ke Rumah Kayla Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi
Hakim Agung Suharto

Pernah Anulir Vonis Mati Sambo, Kabar Majunya Suharto jadi Wakil Ketua MA Dikritisi

Pencalonan Hakim Agung Suharto sebagai Wakil Ketua Mahkamah Agung menuai respons negatif karena Suharto pernah menganulir hukuman mati untuk Ferdy Sambo.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024