Kerusuhan Abepura, Papua

Kapolri Buru Otak Pelaku dari Lima Tersangka

VIVAnews - Markas Besar Polri sudah menetapkan lima tersangka dalam kasus kerusuhan di Abepura, Papua, saat Pemilu Legislatif     berlangsung. Kini, Kepolisian RI sedang memburu pelaku yang menggerakkan kerusuhan yang sistematis itu.

"Untuk yang Papua lima tersangka, dan proses lebih lanjut sedang pengungkapan siapa yang ada dibelakangnya," kata Kepala Polri, Jenderal Bambang Hendarso Danuri, usai mendampingi Presiden dalam rapat kabinet di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Selasa, 14 April 2009.

Kerusuhan di Papua terjadi secara sistematis dan dalam waktu yang hampir bersamaan. Pada Rabu 8 April 2009, pukul 02.00 waktu setempat, terjadi ledakan bom rakitan di bawah jembatan dan batas-batas Papua dan Papua Nugini. Setelah disisir ditemukan dua bom yang belum meledak.

Tiga tukang ojek tewas dan dua orang lainnya dirawat di rumah sakit umum daerah Wamena, pada waktu yang hampir bersamana. Pada hari yang sama terjadi pembakaran di Depo BBM Biak, satu orang meninggal dan kebakaran merembet ke rumah warga.

Keesokan harinya, Kamis 9 April 2009, pukul 01.00 WIT, terjadi penyerangan pos polisi di Abepura, tidak ada korban jiwa. Pada pukul 01.30 WIB, Polsek Abepura diserang massa. Sekitar pukul 03.15 WIT terjadi kebakaran di Universitas Cendrawasih.

Apakah Organisasi Papua berada di belakang semua itu? "Saya belum bisa bicara itu," kata mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal Markas Besar Polri ini. Pada Kamis, 9 April 2009, Kepolisian menetapkan enam tersangka dalam kasus kerusuhan di Abepura, Papua. Delapan orang lainnya masih di periksa sebagai saksi.

Meski Negaranya Tengah Dilanda Aksi Terorisme, Rusia Tetap Kirim 29 Ton Bantuan ke Gaza
Mak Vera.

Mak Vera Tepati Janji, Datang ke Makam Olga Syahputra Tengah Malam

Bahkan setiap tahun, Mak Vera selalu datang ke makam Olga Syahputra untuk kirim doa tepat di hari lahirnya yakni 8 Fabruari dan hari meninggalnya.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024