VIVAnews - Beberapa hari belakangan, daerah Depok dan di sekitarnya dihebohkan dengan menyebarnya penyakit akibat virus yang populer dengan sebutan flu singapura. Yang mengkhawatirkan, korban yang mengalami penyakit ini kebanyakan anak-anak, khususnya balita.
Tapi, menurut dr. Hindra Irawan Satari, dokter spesilisasi anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM, tidak ada dalam istilah kedokteran penyakit bernama flu singapura. “Hati-hati itu salah kaprah. Sesuai dengan gejala-gejala yang dialami penderita, seperti demam yang disertai seriawan di dalam rongga mulut dan muncul bercak-bercak merah di telapak tangan dan kaki, penyakit dengan kondisi ini disebut, Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau penyakit Kaki, Tangan dan Mulut (KTM).”
Menurut dr. Hindra, penyakit KTM adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Coxsackie. Penyakit yang sangat menular, namun tidak membahayakan penderitanya. “Memang, beberapa tahun lalu di Singapura dan Hongkong terjadi wabah penyakit infeksi yang mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh Enterovirus 71. Dan, perlu saya ingatkan bahwa penyakit ini bukanlah berasal dari Singapura dan hanya terjadi di Singapura. Kedua penyakit ini bisa terjadi di mana saja,” katanya.
Mengamati gejala-gejala yang dialami beberapa anak di daerah Depok dan sekitarnya itu, dr. Hindra menduga, penyakit yang dialami adalah KTM. Penyakit ini rentan menyerang anak usia 2 minggu hingga 5 tahun (kadang hingga 10 tahun). Sebenarnya apa sih penyebabnya? Simak penuturan dr. Hindra mengenai penyakit KTM.
Penyebab:
Belum diketahui secara jelas. Tapi, sering terjadi di musim panas. Kemungkinan kelembaban udara yang bisa membuat virus hidup lebih lama di udara. Bagi anak atau orang dewasa yang daya tahan tubuhnya lemah rentan tertular virus ini.
Cara penularan
Melalui kontak langsung dari orang ke orang. Yaitu, melalui bersin, air liur, atau feses. Penularan kontak tidak langsung bisa terjadi melalui barang, seperti handuk, baju, peralatan makanan, dan mainan yang terkontaminasi oleh sekresi itu. Masa Inkubasi selama 2-5 hari.
Gejala
- Demam selama 2-3 hari
- Timbul bintik atau ruam merah yang tidak gatal telapak tangan, telapak kaki, dan bokong.
- Muncul seriawan terutama di langit-langit mulut (terasa nyeri sehingga sukar untuk menelan)
Pengobatan:
- Istirahat yang cukup
- Perbanyak minum air putih, agar tidak dehidrasi
- Mengonsumsi multivitamin agar daya tahun tubuh kuat
- Tidak ada pengobatan spesifik, karena akan sembuh dengan sendirinya sekitar 7-10 hari.
Perlu diwaspadai bila:
Penderita muntah, diare, dehidrasi dan kejang-kejang. Jika kondisi ini terjadi lebih baik segera dibawa ke rumah sakit.
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Anda yang menginginkan saldo DANA gratis mendapatkan kesempatan berharga. Uang sebesar Rp600 ribu hari ini Jumat 26 April 2024 akan dicairkan langsung oleh pihak dompet d
Indonesia U23 berhasil lolos semifinal Piala Asia U-23 2024 usai menyingkirkan Korea Selatan U23 dalam pertandingan perempat final di Stadion Abdullah Bin Khalifa, Doha.
Dan iya mungkin semuanya memang begitu menyakitkan bagimu, begitu menyiksa batinmu, begitu menyiksa pikiranmu, tapi percayalah! Allah tahu bahwa kamu pribadi yang kuat
Chandrika Chika Positif Gunakan Liquid Ganja, Dua dari Lima Temannya Positif Methamphetamine
Siap
41 menit lalu
Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan telah melakukan tes urine untuk keenam tersangka kasus narkoba termasuk Chandrika Chika. Hasilnya semua positif narkoba.
Selengkapnya
Isu Terkini