Divestasi Newmont Diharapkan Tepat Waktu

VIVAnews - Pemerintah menjanjikan kesepakatan harga baru untuk divestasi saham PT Newmont Nusa Tenggara dapat diselesaikan dalam kurun waktu 180 hari, seperti dalam keputusan Lembaga Arbitrase Internasional.

"Mudah-mudahan selesai pada waktunya," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Rabu 22 April 2009.

Menurut dia, saat ini hasil abitrase sudah dilaporkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk mengeksekusi keputusan. Selain itu, tim pemerintah juga sedang mengkaji implikasi putusan Arbitrase.

Mitsubishi Fuso Resmikan Diler 3S Baru di Morowali

Dalam putusannya, Newmont diharuskan mendivestasikan 17 persen sahamnya kepada pihak nasional Indonesia dalam waktu 180 hari sejak putusan arbitrase dikeluarkan. Jika Newmont gagal menjual sahamnya, pemerintah bisa mencabut kontrak karyanya.

Sesuai dengan kontrak karya yang diteken pada 1986, Newmont diwajibkan menjual 51 persen sahamnya mulai 2006-2010 kepada institusi Indonesia. Karena 20 persen sahamnya sudah dipegang pengusaha nasional Jusuf Merukh, Newmont masih punya kewajiban menjual 31 persen sisanya sebanyak lima kali dalam lima tahun.

Namun, selama dua tahun pertama pada 2006 - 2007, divestasi Newmont sebesar 3 dan 7 persen bermasalah. Karena kegagalan itu, pada tahun lalu, pemerintah Indonesia mengajukan gugatan ke arbitrase internasional karena sengketa tertundanya divestasi 3 dan 7 persen saham Newmont yang semestinya tuntas pada 2006 dan 2007.

Pada 2008, divestasi 7 persen saham tahap ketiga kembali gagal dilakukan oleh Newmont. Namun, tidak ada alasan yang jelas terkait kegagalan divestasi di tengah proses gugatan arbitrase ini. Sehingga total dalam tempo 3 tahun, jumlah saham yang harus dijual sebanyak 17 persen.

VIVA Militer: Serah terima jabatan Komandan Yonif 305 Tengkorak Kostrad TNI

Akhirnya Letkol Danu Resmi Jadi Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI Gantikan Raja Aibon Kogila

Serah terima baru saja dilaksanakan di lapangan Sadelor.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024