Pengamat Bima Arya Sugiarto

Yudhoyono Suka yang Loyal, Tak Bermanuver

VIVAnews - Pengamat politik Bima Arya Sugiarto berpendapat Susilo Bambang Yudhoyono mementingkan chemistry dalam mencari pendamping di Pemilihan Presiden 2009. Dukungan di parlemen hanya faktor kedua setelahnya.

"Yang penting bagaimana calon yang digandengnya itu loyal, tidak melakukan manuver-manuver," kata Direktur Eksekutif Charta Politika itu dalam sebuah diskusi di Jakarta Selatan, Rabu 22 April 2009.

Karena itu, jika membandingkan tiga nama, Bima melihat Hatta Radjasa yang paling pas mendampingi Yudhoyono. "Karena faktor chemistry itu tadi. Hatta dinilai sangat loyal pada SBY, bahkan SBY menganggap Hatta sebagai teknokrat," kata Bima.

Hatta juga dinilai lebih baik daripada rekannya di Partai Amanat Nasional, Soetrisno Bachir. Soetrisno yang sekarang Ketua Umum PAN itu dinilai Bima sering melakukan manuver. Jelas Yudhoyono tidak suka.

Bagaimana dengan Hidayat Nur Wahid? Hidayat memang tak suka bermanuver, namun ada catatan tersendiri untuk mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera itu. "Pertama, PKS selama ini sifatnya sangat sulit ditebak. Banyak manuver yang dilakukan elit-elit partainya, seperti Anis Matta, Tifatul dan lain-lain. SBY tidak terlalu suka yang banyak manuver," kata Bima.

Kedua, Hidayat Nur Wahid berpotensi menjadi ancaman bagi Demokrat di Pemilu 2014. Siapapun yang menjadi calon wakil presiden mendampingi SBY, kata Bima, akan menjadi calon presiden terkuat di 2014 nanti. "SBY tidak bisa membesarkan anak macan yang akan menjadi ancaman di Pemilu 2014 nanti," kata Bima. "SBY tidak mungkin memberikan anggur politik pada Hidayat selama lima tahun nanti."

Ketiga, dunia internasional melihat PKS ini sebagai partai Islam yang keras. "Ini sangat sulit. Dunia internasional menilai PKS dengan citra negatif," katanya.

Gibran Bagi-Bagi 1.100 Sepatu Gratis ke Siswa Miskin di Solo: Ini CSR, Bukan dari Saya
Kantor Desa Barabali di Lombok disegel warga buntut dugaan korupsi beras Bansos (Satria)

Gara-gara Korupsi Beras Miskin, Kantor Desa di Lombok Disegel Warga

Kantor Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, disegel oleh ratusan warga buntut kasus dugaan korupsi beras miskin dari pemerintah pusat.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024