Ibu Manohara Merasa Tertipu

VIVAnews - Kesan pertama kadang menipu. Itu yang dirasakan Daisy Fajarina terhadap Tengku Muhammad Fakhry. Ibu sosialita Manohara Pinot itu terlanjur menyerahkan sang putri untuk dipinang putra ketiga Kerajaan Kelantan, Malaysia Barat tersebut, 28 Agustus 2008.

"Dia itu soleh, sopan dan sangat santun," kata Daisy seperti dilansir Espresso, Kamis, 23 April 2009. Atas dasar sikap Fakhry yang terlihat seperti pria sejati itu, Daisy merestui putrinya, Manohara, di dekati putra raja Malaysia tersebut.

Kapan Bumi Kiamat?

Apalagi, Daisy mengakui, Mano telah kehilangan keperawanannya dengan Fakhry sebelum menikah.

Daisy mengenal Fakhry sebagai pria yang sopan terhadap orang tua. Fakhry bahkan sempat meminta izin Daisy untuk mendekati putri bungsunya itu.

Tak ada kesan negatif terhadap pria yang dikenal Daisy rajin beribadah itu. Bahkan, Daisy mengaku, ia juga merindukan Fakhry. "Karena sudah seperti anak," ujar wanita yang selalu tampil berjilbab itu.

Semenjak pengambilan Mano secara paksa di Bandara Jeddah 9 Maret 2009 silam, hilang sudah kepercayaan Daisy. "Saya kecewa, saya pikir saya benar-benar dianggapnya sebagai ibu," ujarnya. Daisy tidak menyangka perlakuan sang menantu bisa setega itu terhadap putrinya.

Semenjak itu, tak ada daya bagi Daisy bertemu putrinya. Mano sempat mengungkap dirinya mengalami kekerasan, secara fisik maupun psikis. Fakhry berubah seratus delapan puluh derajat dari pria yang pertama kali dikenal Daisy. Perlakuan Fakhry menimbulkan kecurigaan adanya gangguan mental. Tapi, Daisy tak bisa menjawabnya.

"Gangguan jiwa saya nggak tahu," ujarnya. Daisy menduga, Fakry tinggal dalam aturan protokoler kerajaan sepanjang hidupnya, jadi penyebab tindakan Fakhry tersebut.

Tak ada lagi yang bisa dilakukan ibu dua anak itu. Setelah dijegal pihak imigrasi Malaysia, Daisy tidak bisa terbang ke Negeri Jiran itu. Hanya doa yang bisa dipanjatkan, dan penyesalan pada akhirnya.

"Mama mohon maaf Manohara punya ibu seperti mama. Mama bukan orang kuat, nak," ujarnya.

Kondisi Gaza Jauh Lebih Hancur Dibanding Kota di Jerman Pada Perang Dunia II
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Prasetyo Edi Marsudi.

Ketua DPRD Minta Pemprov DKI Perbaiki Kualitas APBD, Singgung Permukiman Kumuh

Ketua DPRD DKI menilai RKPD tahun 2025 tidak fokus.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024