Saham Asia Natural dalam Pantauan Bursa

VIVAnews - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menetapkan satu saham yang bergerak di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA). Saham tersebut adalah PT Asia Natural Resources Tbk (ASIA).

Saham Asia Natural Resources mengalami peningkatan harga dan aktivitas transaksi dibanding periode sebelumnya.

Dimasukkannya saham Asia Natural Resources dalam kategori UMA tersebut melengkapi pemantauan otoritas bursa pada 16 saham sebelumnya.

Di antara 16 saham tersebut, empat saham terakhir yang mengalami kenaikan harga secara tidak wajar adalah PT Sentul City Tbk (BKSL), PT Central Proteinaprima Tbk (CPRO), PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB), dan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP).

"Informasi terakhir yang dipublikasikan bursa adalah pada 7 April 2009 tentang laporan kepemilikan saham," kata Direktur Pencatatan BEI, Eddy Sugito, dalam penjelasan tertulis bursa di Jakarta, Jumat 24 April 2009.

Seiring adanya peningkatan aktivitas transaksi yang tidak wajar itu, otoritas bursa sedang mencermati perkembangan harga dan aktivitas saham Asia Natural Resources itu.

Untuk itu, BEI meminta investor memperhatikan jawaban perusahaan atas permintaan konfirmasi bursa. Selain itu, otoritas bursa mengimbau investor untuk mencermati kinerja perseroan dan keterbukaan informasinya.

Bursa juga meminta investor untuk mengkaji kembali rencana aksi korporasi empat perusahaan, bila belum mendapat persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS). Otoritas juga berharap agar investor mempertimbangkan berbagai kemungkinan sebelum mengambil keputusan investasi.

Meski bergerak di luar kebiasaan, saham-saham yang masuk kategori unusual market activity tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran di bidang pasar modal.

Sementara itu, saham-saham lainnya yang juga bergerak di luar kebiasaan adalah PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA), dan PT Darma Henwa Tbk (DEWA).

Selain itu, terdapat saham PT Modern Internasional Tbk (MDRN), PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL), PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS), PT Ciputra Property Tbk (CTRP), dan PT Bayan Resources Tbk (BYAN).

Sementara itu, empat saham lainnya adalah PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT Elnusa Tbk (ELSA).

Awas Kehabisan! Pendaftaran Mudik Gratis Moda Bus Kembali Dibuka, Kuota 10.000 Orang
Ilustrasi proyek pembangunan.

Perkuat Ukhuwah, KEIND Ingin Berkontribusi Lebih untuk Negara

Lebih dari 200 pengurus pusat, pengurus daerah, pengurus luar negeri serta para Dewan KEIND hadir dalam silaturahmi nasional.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024