VIVAnews - Komisi Pemilihan Umum merasa keberatan bila masalah penayangan tabulasi elektronik dengan masalah pengadaan sistem teknologi informasi dicampur adukkan.
"Sekarang ini ada kesan proses proses pengadaan perangkat dan penayangan dicampuradukkan. Padahal itu adalah dua hal yang berbeda," ujar Anggota KPU Abdul Aziz, Jumat 24 April 2009 di kantor Komisi Jl Imam Bonjol Menteng Jakarta Pusat.
Menurut Abdul Aziz, proses pengadaan dan pelelangan telah dijalankan sesuai prosedur sesuai Keputusan Presiden No 80/ Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah.
Dalam proses pengadaannya, kata Abdul Aziz, KPU diawasi tenaga ahli dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Abdul Aziz sendiri mengakui bahwa penayangan suara oleh KPU memang bermasalah. Namun, ia meminta agar masalah penayangan dipisahkan dengan masalah pengadaan TI.
Pernyataan Abdul Aziz diungkapkan hanya selang sehari sejak Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan pengusutan terhadap pengadaan teknologi Intelligent Character Recognition (ICR).
Sebelumnya, Sekretaris Utama LKPP, kepada VIVAnews Agus Rahardjo juga mengakui bahwa pada dasarnya prosedur pengadaan sistem TI dilakukan dalam pengawasan LKPP.
Namun, Agus sendiri mengatakan bahwa pengadaan yang dilakukan KPU begitu mepet, sehingga banyak masalah yang timbul seperti kurangnya pelatihan teknologi kepada para operator.
Akibatnya, hal itu menimbulkan masalah di lapangan dan lambannya suara masuk ke pusat tabulasi."Sistem manajemen dan pengelolaan pemilu kali ini memang lemah," ujar Agus, Kamis 23 April 2009.
Dalam kesempatan yang sama, Abdul Aziz membantah adanya manipulasi suara yang dilakukan oleh KPU. "Saya ingin sampaikan, apa yang ditayangkan adalah hasil riil yang kami peroleh," kata Abdul Aziz.
Senada dengannya, Gembong Wibawanto, Wakil Ketua Tim TI KPU dari BPPT. Menurut Gembong, KPU tidak menyembunyikan data suara dari partai lain, sehingga terjadi manipulasi suara dalam jumlah yang sangat besar.
"Data yang ada pada kami memang segitu. Tertayang sekitar 14 juta, dari 72 ribu TPS. Tak mungkin ada data lain. Memang data itu yang diterima dari kabupaten/ kota," kata Gembong.
VIVA.co.id
24 April 2024
Baca Juga :
Barang Paling Laris
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Proyek Ini jadi 'Game Changer'
Startup
24 Apr 2024
Game changer merupakan istilah yang mengacu pada perubahan atau inovasi yang mendasar dalam industri atau pasar yang mengubah dinamika yang ada dan ciptakan standar baru.
Sensor 'Intelligent Eye' mampu bekerja mendeteksi pergerakan manusia dalam ruangan.
Bagi banyak orang, kopi adalah minuman wajib untuk memulai hari. Rasanya yang khas dan efek kafeinnya dapat membantu meningkatkan fokus dan kewaspadaan.
Harga Diri Apple sedang Dipertaruhkan
Piranti
24 Apr 2024
Apple diminta untuk menciptakan iPhone murah seperti HP Android pada umumnya. Namun, saran ini sepertinya sulit dilaksanakan karena Apple tidak ingin menurunkan standar.
Dalam kurun waktu lebih dari 30 tahun, kita telah memperluas pengetahuan kita tidak hanya tentang planet-planet di Tata Surya, tetapi juga menemukan planet dan alien.
Selengkapnya
VIVA Networks
Setelah menang melawan Chef Arnold, mobil andalan Codeblu terungkap saat tiba di kediaman Denny Sumargo di Jakarta, baru-baru ini. Seperti yang terlihat dalam video singk
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
sekitar 1 bulan lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
3 Zodiak Paling Egois, Taurus Gak Mau Kalah!
IntipSeleb
34 menit lalu
3 zodiak berikut ini egois, yang sangat mementingkan diri sendiri hingga mempengaruhi hubungan mereka dengan orang lain, salah satunya Taurus yang paling tidak mau kalah.
Beberapa Hal Ini Memperkuat Dugaan Happy Asmara dan Gilga Sahid Sudah Menikah
JagoDangdut
34 menit lalu
Pedangdut Happy Asmara dan Gilga Sahid kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial. Pasalnya, beberapa petunjuk menunjukkan kemungkinan bahwa mereka telah menikah
Selengkapnya
Isu Terkini