Jangan Pasangkan Kalla Dengan Megawati

VIVAnews - Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Bachtiar Effendy, berpendapat jika Partai Golkar dan PDI Perjuangan berkoalisi, maka sebaiknya tidak mengajukan calon presiden Megawati atau Jusuf Kalla.

SIM Mati Bisa Diperpanjang, Tidak Perlu Bikin Baru

Keduanya dinilai tidak bisa mengungguli popularitas lawannya yaitu Susilo Bambang Yudhoyono. "Apa yakin Mega bisa mengalahkan Yudhoyono?" kata Bachtiar Effendy, di Jakarta, Sabtu 25 April 2009.

Dia mengatakan calon yang sebaiknya diusung di luar Kalla dan Megawati, seperti Prabowo dan Sultan. Namun sebaiknya calon itu diusung oleh Golkar dan PDIP. "Tapi ini harus PDIP dan Golkar yang menentukan, karena dua partai ini yang berkoalisi," katanya.

Menurutnya jika kekuatan di luar SBY bergabung, maka bisa memobilisasi massa secara lebih efektif. Justru adanya keputusan Golkar yang berpisah dari Demokrat justru akan membuat suara kepada Yudhoyono semakin besar. Hal itu dikarenakan suara non Yudhoyono akan terpecah, sehingga suara Yudhoyono tetap solid.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia

Pernah Dampingi Gibran ke Papua, Bahlil Bantah Tudingan Tak Netral

Bahlil Lahadalia merespons tudingan dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di MK. Ia dituding tak netral dengan mendampingi Gibran Rakabuming Raka ke Papua.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024