Deprin Selidiki Tabung Elpiji Kualitas Rendah

VIVAnews - Menanggapi isu beredarnya tabung baja kualitas rendah, Departemen Perindustrian dan Asosiasi Industri Tabung Baja (Asitab) sedang melakukan penyelidikan di lapangan. 

"Akan segera dilakukan pengambilan contoh di lapangan untuk melakukan pengujian," kata Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka Departemen Perindustrian Anshari Bukhari di kantornya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin 27 April 2009.

Sebelumnya dikabarkan telah beredar lebih dari 500 ribu tabung elpiji ukuran tiga kilogram yang berkualitas rendah. Produsen disinyalir telah memproduksi tabung baja dengan bahan baku baja lunak berkualitas rendah (SPHC) yang diimpor dari China dan Korea.

Anshari menjelaskan, produksi tabung baja sudah ditetapkan wajib SNI di mana salah satu persyaratannya harus menggunakan bahan baku SG 295. "Produsen harus mendapatkan SPPT SNI terlebih dahulu untuk memproduksi tabung baja," katanya. Setelah itu, dia menambahkan, sistem produksi dan produk jadi dilakukan pengujian surveyor yang ditunjuk.

Sedangkan impor, menurut dia, hanya dilakukan PT Pertamina dalam bentuk tabung baja jadi sebanyak 6,5 juta unit. "Jadi tidak mungkin produsen tabung baja melakukan impor, kalaupun impor harus sesuai dengan SNI," ujarnya.

Jika terbukti produsen melakukan demikian, dia menambahkan, akan dilakukan penarikan produk-produk terkait sesuai ketentuan.

Saat ini, Anshari mengaku pemerintah sedang koordinasi dengan Asitab untuk mengetahui apakah anggotanya melakukan hal tersebut. "Namun, sangat sulit terjadi karena kontrak pembelian bahan baku sudah sangat jelas," katanya. Dengan demikian, siapa produsennya bisa cepat diketahui mana yang tidak sesuai kontrak.

Menurut Ketua Asitab Tjiptadi, produsen tabung baja telah sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 102/2008 dalam penggunaan bahan baku. "Kami harus membeli SG 295 dari PT Krakatau Steel, jadi tidak boleh impor," ujarnya.

Meski demikian, ada produsen yang memproduksi bermacam-macam jenis tabung, mungkin saja impor bahan baku. "Kalaupun nakal bisa juga dengan impor diam-diam," ujarnya.

5 Kesalahan Parenting Anak Remaja yang Sering Dilakukan Orang Tua
Aksi panggung band Day6 di gelaran Saranghaeyo Indonesia 2024

Tampil 'Pamungkas' di Saranghaeyo Indonesia, Day6 Enggak Ada Obat!

Kedatangan Day6 ke Tanah Air kali ini juga menjadi momen perdana mereka tanpa sosok Jae Park yang memutuskan keluar dari band tersebut di akhir tahun 2021 lalu.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024