VIVAnews - Tim riset PT CIMB-GK Securities Indonesia menurunkan peringkat saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dari outperform menjadi netral dengan target harga Rp 1.300 dari sebelumnya Rp 1.080.
Target harga tersebut menggunakan metode dividend discount model (DDM) pada tingkat 16,1 persen.
"Kami telah menaikkan laba bersih per saham (EPS) 2009-2011 sebesar 59-77 persen karena menurunkan asumsi CIR (cost to income ratio) dari 55-58 persen menjadi 48-52 persen," kata Direktur CIMB-GK Securities Indonesia, William Henley, dalam risetnya tentang BNI edisi Jumat 1 Mei 2009 di Jakarta.
Menurut riset itu, BNI berhasil mencatat CIR 40 persen pada kuartal I-2009. "Namun, kami men-downgrade peringkat BBNI karena semua berita baik telah priced in dari kenaikan harga sahamnya," ujar dia.
Harga saham BNI telah naik 71 persen dalam sebulan terakhir, dengan outperform pada sektor sebesar 36-55 persen. "Target harga kami menunjukan 1,2 kali P/BV dan 8,5-7,8 kali P/E untuk 2009-2010," ujarnya.
BNI melaporkan kinerja kuartal I-2009 lebih baik dari perkiraan CIMB-GK Securities dan konsensus, karena rendahnya biaya operasi.
Cost to income ratio hanya sebesar 40 persen, lebih rendah dari sebelumnya 63-66 persen. Biaya operasi turun 16 persen qoq dan tiga persen yoy.
Perseroan juga berhasil menurunkan CIR menjadi 54 persen pada 2008. Meski demikian, CIMB-GK Securities ragu, efisiensi tersebut bisa diteruskan dalam kuartal berikutnya, karena CIR yang cukup rendah.
Gross nonperforming loan (NPL) naik menjadi 5,6 persen dari 5 persen pada Desember 2008. Provisi tetap bertahan 106 persen, hampir sama dengan kondisi Desember 2008 sebesar 102 persen.
Net interest margin (NIM) masih bertahan 6,1 persen, dengan pertumbuhan kredit tiga persen (qoq). Namun, low cost deposito ratio sedikit turun menjadi 54 persen dari 58 persen karena upaya menyehatkan likuiditas.
Izin Menginap di Kantor Polisi, Pria Tuban Ini Ternyata Baru Membunuh Istrinya
Warga Desa Pakis, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, digegerkan oleh aksi dugaan pembunuhan yang dilakukan oleh MO (64 tahun) terhadap istrinya sendiri, TA.
