Jelang Eksekusi Amrozi cs

Polda Sulsel Minta Warga Ikut Waspada

VIVAnews-Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan meminta masyarakat Sulawesi Selatan untuk meningkatkan kewaspadaan menjelang eksekusi terpidana mati bom Bali I Amrozi, Imam Samudra dan Ali Ghufron.

Kepala Polisi Sulawesi Selatan, Inspektur Jenderal Polisi Sisno Adiwinoto juga meminta masyarakat untuk melaporkan setiap orang yang mencurigakan, setiap perilaku yang tidak biasa terjadi di masyarakat.

"Pokoknya semua perilaku yang tidak biasa terjadi di masyarakat, laporkan segera kepada kami, untuk segera diambil tindakan" Kata Sisno Adiwinoto di kepada wartawan di Panakkukang Makassar.

Sisno menggambarkan bagaimana ciri orang-orang yang dianggap mencurigakan seperti  membawa ransel besar, kemudian didalamnya terdapat kabel ataupun pemicu yang bisa menimbulkan teror.

"Hal-hal itu harus diwaspadai, jika oknum adalah orang baru di masyarakat, ataupun tidak dikenal dilingkungan masyarakat ia berada," jelasnya.

Soal serangan teror kata Sisno, bisa menyerang siapa saja dan dimana saja. Namun polisi di Sulawesi Selatan menyatakan telah bersiaga khusus, utamanya jelang eksekusi terhadap Amrozi CS.

"Sejak satu minggu terakhir, polisi sudah siaga di daerah-daerah perbatasan,  tempat-tempat peribadatan serta pusat keramaian dan strategis lainnya," tambah mantan Kabid Humas Mabes Polri ini.

Untuk pengamanan itu, hampir seluruh personil yang dimiliki oleh Polda Sulawesi Selatan di turunkan. Yakni tidak kurang dari 17 ribu orang. Dalam kondisi darurat semua telah disiagakan sesuai tugas masing-masing.

Daerah Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah yang mendapat perhatian khusus. Apalagi beberapa kali, aksi teror dan ledakan bom pernah terjadi di Makassar. Yakni pada tahun 2002 di restoran berlisensi Amerika. Ledakan tersebut menimbulkan 3 korban jiwa.

Terungkap Suvenir Pernikahan Rizky Febian dan Mahalini, Siapkan Ribuan Barang Mewah

Amrozi, Ali Ghufron dan Imam Samudra adalah terpidana ini adalah pelaku bom Bali I pada malam hari tanggal 12 Oktober 2002 di Kuta Bali, Indonesia, mengorbankan 202 orang dan mencederakan 329 yang lain, kebanyakan merupakan wisatawan asing. Peristiwa ini sering
dianggap sebagai peristiwa terorisme terparah dalam sejarah Indonesia.

Selain korban jiwa, perekonomian Bali yang bersandar pada pariwisata pun nyaris lumpuh. Wisatawan asing sempat takut berlibur ke pulau Bali. dan sejak peristiwa itu, banyak negara yang menuduh Indonesia sebagai sarang teroris.

Laporan: Zeena/Makassar

Kata Shin Tae-yong Usai Justin Hubner Tak Diizinkan Cerezo Osaka Gabung Timnas Indonesia U-23
Ilustrasi oknum polisi.

Sadis! Polisi di Bulukumba Tega Aniaya Siswi SMA hingga Patah Tulang dan Rahang Bengkak

Anggota polisi berinisial Briptu AD itu sudah diamankan dan tengah jalani pemeriksaan oleh divisi Propam.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024