VIVAnews - Aksi pelepasan saham seiring munculnya berita di pasar (selling on news) yang terjadi pada sesi kedua perdagangan Rabu, 5 November 2008, berlanjut pada transaksi hari ini. Euforia kemenangan Barack Obama sebagai presiden terpilih dalam pemilihan umum di Amerika Serikat (AS) sebelumnya sudah diantisipasi pelaku pasar.
Sementara itu, pelemahan indeks bursa global dan regional ikut menambah sentimen negatif ke pasar saham di dalam negeri. Pada awal transaksi Kamis, 6 November 2008, indeks harga saham gabungan (IHSG) akhirnya dibuka melemah.
Indeks terkoreksi 62,97 poin (4,6 persen) ke level 1.303,30. Sehari sebelumnya, indeks melemah tipis 3,51 poin (0,26 persen) ke level 1.366,28.
Sementara itu, di bursa regional, indeks Hang Seng melemah 758,4 poin (5,11 persen) ke posisi 14.081,76, Nikkei 225 terkoreksi 511,51 poin atau 5,37 persen ke level 9.009,73, dan Straits Times turun 82 poin (4,39 persen) menjadi 1.786,82.
Sedangkan pada perdagangan Rabu sore waktu New York atau Kamis pagi WIB, bursa Wall Street anjlok. Indeks Dow Jones ditutup melemah 486,01 poin atau 5,05 persen di level 9.139,27, Standard and Poor 500 turun 52,98 poin (5,27 persen) ke posisi 952,77, dan Nasdag Composite Index ditutup menurun 98,48 poin atau 5,53 persen menjadi 1.681,64.
Pengamat pasar modal Gifar Indra Sakti memperkirakan, indeks secara teknikal dalam posisi konsolidasi setelah kemarin terkoreksi. “Indeks masih berupaya untuk menembus level psikologis 1.400 untuk dapat meneruskan tren penguatannya,” jelas dia kepada VIVAnews.
Meski demikian, indeks pelaku pasar juga masih mencermati kondisi bursa regional. Apalagi, selama empat hari terakhir indeks reli. “Jika kondisi regional tidak mendukung, indeks masih berpotensi terkoreksi,” lanjut dia.
Untuk perdagangan hari ini, indeks akan bergerak pada kisaran support 1.339 dan resistance 1.412. Saham-saham yang masih menarik untuk dikoleksi di antaranya sektor komoditas dan perbankan.