Pasca Pemilu AS

Ahmadinejad Ucapkan Selamat Kepada Obama

VIVAnews - Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, mengucapkan selamat kepada Barack Obama sebagai presiden terpilih Amerika Serikat (AS). Ini merupakan kali pertama pemimpin Iran mengucapi selamat kepada pemimpin baru AS sejak "Revolusi Islam 1979" - yang membuat hubungan kedua negara menjadi renggang. 

Ahmadinejad mengatakan bahwa pemerintahnya "menyambut baik munculnya perubahan yang mendasar dan adil dalam kebijakan dan perilaku AS." Demikian ungkap kantor berita milik pemerintah Iran, IRNA, Kamis malam 6 November 2008 waktu setempat (Jumat dini hari WIB).  

Pemimpin Iran tersebut berharap Obama tidak akan mengikuti langkah pemerintahan AS saat ini, George W. Bush. "Saya berharap Anda akan lebih mengutamakan kepentingan dan keadilan umum yang nyata ketimbang memenuhi tuntutan tanpa henti dari kaum minoritas yang egois dan membuang peluang dalam melayani rakyat sehingga Anda akan menjadi tokoh akan dikenang," demikian pesan Ahmadinejad kepada Obama. 

Dia juga minta Obama dalam pemerintahannya nanti konsisten dalam menghormati hak asasi manusia dan memperkuat nilai-nilai keluarga serta memulihkan citra AS yang luntur.

"Negara-negara lain juga berharap agar kebijakan-kebijakan berorientasi perang, pendudukan, premanisme, dan diskriminatif segera diganti oleh kebijakan yang memperjuangkan keadilan, penghormatan atas HAM, persahabatan, dan tidak mencampuri urusan domestik negara-negara lain," kata Ahmadinejad seperti dikutip situs internet stasiun televisi CNN.

Dia juga minta agar pemerintahan Obama bisa memikirkan upaya pemulihan hubungan diplomatik dengan Iran dan mencari cara untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah, Irak, dan Afganistan. Selama diperintah oleh Bush, AS bersitegang dengan Iran terkait dengan kepemilikan teknologi senjata nuklir di negara Teluk Parsi tersebut. Bahkan Bush menggolongkan Iran sebagai "Poros Jahat" bersama dengan Irak di bawah rezim mendiang Saddam Hussein dan Korea Utara.

Sebelum menang Pemilu 4 November 2008, Obama mengritik pendekatan presiden Bush yang terkesan mengancam negara-negara lain. Obama dalam suatu debat kandidat presiden Juli lalu bahkan berjanji akan mengutamakan pendekatan dialog dalam menyelesaikan masalah dengan sejumlah negara seperti Iran, Suriah, Venezuela, Kuba, dan Korea Utara.

Obama sempat mengutarakan kesannya atas Ahmadinejad. "Ahmadinejad bukanlah orang yang terkuat di Iran. Mungkin saja dia bukan orang yang tepat diajak bicara. Namun, sebagai presiden Amerika Serikat, saya berhak bertemu dengan siapa saja, dimana pun dan kapan pun yang saya suka, kalau itu akan membuat Amerika aman," kata Obama beberapa waktu lalu.

5 Fakta Mengerikan Jelang Duel Korea Selatan vs Timnas Indonesia di Piala Asia U-23
Telingaan Aruu khas Suku Dayak

4 Kebiasaan Unik Suku Dayak, Dari Telingaan Aruu hingga Panggil Arwah Leluhur

Suku Dayak, salah satu suku asli Kalimantan, menyimpan kekayaan budaya yang menarik untuk ditelusuri. Bukan hanya Tak hanya tarian hudoq dan kancet papatai yang terkenal.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024