Daerah Pemilihan Jakarta II

Trah Muhammadiyah Vs Nahdhatul Ulama

VIVAnews - Daerah pemilihan Daerah Khusus Ibukota Jakarta II menjadi ladang pertarungan dinasti politik Indonesia. Di sini ada anak Proklamator Bung Hatta, anak tokoh Masyumi Buya Hamka dan anak mantan Calon Wakil Presiden Solahuddin Wahid. Dapil ini bertambah panas dengan kehadiran politisi-politisi kawakan untuk merebut 7 kursi anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

Anak Bung Hatta yang ikut bertarung di daerah pemilihan yang meliputi Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan pemilih luar negeri ini adalah Halida Nuriah Hatta. Halida maju sebagai calon nomor 1 Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Halida berbeda partai dengan kakaknya, Meutia Hatta, yang sekarang menjadi Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.

Dari dinasti Haji Abdul Malik Karim Amarullah (Hamka), muncul nama Aliyah Hamka. Anak keenam dari sepuluh anak Hamka ini merupakan calon nomor 1 Partai Matahari Bangsa. Aliyah selama ini aktif di jalur pendidikan dengan menjadi dosen di Universitas Muhammadiyah Jakarta, dan baru pada Pemilu kali ini Aliyah terjun ke dunia politik.

Kemudian Arina Saraswati Solahuddin Wahid. Anak dari Solahuddin Wahid, yang berarti cicit dari pendiri Nahdhatul Ulama, KH Hasyim Asyari, ini memilih Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) yang cenderung nasionalis sebagai jalurnya. Arina menjadi calon nomor urut 2 PDP.

Nama terkenal berikutnya adalah mantan Menteri Luar Negeri Alwi Shihab. Alwi yang sekarang adalah Utusan Khusus Presiden untuk urusan Timur Tengah ini maju sebagai calon nomor urut 1 Partai Kebangkitan Nasional Ulama. Munculnya Alwi jelas lawan yang tangguh mengingat 40 persen pemilih Dapil ini adalah pemilih luar negeri.

Mendekati pengalaman Alwi hanyalah Abdillah Toha, anggota Komisi I DPR yang membidangi masalah luar negeri. Abdillah kembali maju melalui Partai Amanat Nasional dengan nomor urut 1. Abdillah sangat dekat dengan isu-isu Australia mengingat dia pernah aktif Indonesia-Australia Association.

Tokoh lain adalah Samuel Koto. Samuel merupakan salah satu anggota Tim Formatur Dewan Pimpinan Partai Hati Nurani Rakyat, yang kemudian membuatnya melenggang menjadi calon nomor urut 1 partai yang dipimpin Wiranto itu. Samuel dulunya aktif di Partai Amanat Nasional dan bahkan sempat mencalonkan diri menjadi Ketua Umum meski akhirnya kalah oleh Soetrisno Bachir.

Kemudian ada juga Ade Daud Nasution. Ade Daud muncul sebagai calon nomor urut 4 Partai Amanat Nasional, padahal sampai November ini, Ade Daud yang terkenal vokal itu masih tercatat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Bintang Reformasi. Untuk pencalonan kali ini, Ade Daud bahkan sudah mendirikan Ade Daud Nasution Center.

Bagaimana dengan Partai Golkar? Partai terbesar ini menaruh pada nomor urut 1 mantan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Ritola Tasmaya. Ritola selama ini lebih dikenal sebagai birokrat yang merintis karir dari bawah. Ritola lama berdinas di Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.

Satu-satunya artis yang mencoba peruntungan di Dapil ini adalah Okky Asokawati. Mantan model ini merupakan calon nomor 1 Partai Persatuan Pembangunan. Kemudian ada juga penulis muda Nova Riyanti Yusuf yang menjadi calon nomor urut 1 Partai Demokrat.

Dengan banyaknya nama-nama terkenal ini, jelas Dapil Jakarta II yang memperebutkan 7 kursi ini termasuk salah satu yang terpanas pada Pemilu 2009 nanti.

Wanita Open BO di Dermaga Pulau Pari Dilaporkan Hilang Sebelum Ditemukan Tewas
Kerangka manusia ditemukan di lereng Gunung Slamet.

Penemuan Kerangka Manusia Pakai Sarung dan Peci Bikin Geger Pendaki Gunung Slamet

Sesosok mayat yang sudah menjadi kerangka manusia di Pos 3, jalur pendakian Gunung Slamet masuk wilayah Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024