Bursa Nikkei Ikut-ikutan Lesu

VIVAnews- Indeks saham di Bursa Saham Tokyo (TSE), Jepang, tampaknya terpengaruh oleh kekhawatiran di bursa Wall Street atas kabar penyusutan penerimaan laba perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat (AS). Pada awal perdagangan saham Kamis, 13 November 2008. Indeks saham Nikkei 225 anjlok sebanyak  252,04 poin (2,9 persen) ke level 8.443,47 pada pantauan pukul 9.08 pagi waktu Tokyo. Indeks Topix jatuh sebanyak 23,49 (2,7 persen) ke level 851,74.

Indeks di bursa saham Australia dan Selandia Baru mengalami hal yang sama. Seperti dikutip Bloomberg, indeks S&P/ASX 200 jatuh sebanyak 3,9 persen ke level 3.774,90 pada pantauan pukul 10.24 pagi waktu Sydney. Indeks NZX di Selandia Baru juga kehilangan 1,4 persen ke level 2.734,21.

Woodside Petroleum Ltd. di Sydney mengalami kerugian sebanyak 3,9 persen setelah harga minyak jatuh. Saham Sony Corp. dari perdagangan di AS merosot 8,5 persen dari harga saham penutupan di Tokyo. Penurunan yang dialami Sony Corp. terjadi setelah Best Buy Co. memangkas perkiraan penerimaan laba untuk tahun fiskal 2009.

Selain itu, nilai mata uang yen selama dua pekan terakhir juga menjadi penyebab saham Sony Corp. menurun. Saham Sumitomo Mitsui Financial Group Inc. anjlok 9,2 persen karena perubahan alokasi bantuan senilai US$700 miliar dana dari pemerintah AS. 

Sharp, produsen terbesar televisi di Jepang, melaporkan kemungkinan merugi sebesar US$120 juta dalam kuartal ketiga. Laporan Sharp tersebut diumumkan sebelum perdagangan saham dibuka pagi tadi. Sharp, bersama dengan LG Display Co., dan Chunghwa Picture Tubes, sepakat untuk membayar denda agar produk ketiga perusahaan tersebut memiliki harga resmi.

Istri Dicopet hingga Barang Berharga Raib, Daniel Mananta Pilih Maafkan Pelaku
Putusan Mahkamah Konstitusi

Sebut MK Bisa Anulir Hasil Pilpres 2024, Guru Besar IPDN Beberkan Alasannya

Guru Besar Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Djohermansyah Djohan menyebutkan, Mahkamah Konstitusi (MK) dapat menganulir hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024