Dokter India Disangka Teroris

Mantan Menteri Australia Tolak Minta Maaf

VIVAnews - Mantan menteri imigrasi Australia, Kevin Andrews, menolak meminta maaf kepada Mohamed Haneef walaupun mantan dokter di kota Gold Coast, Queensland, tersebut sudah terbukti tidak terkait dengan tindakan terorisme apapun.

Rektor UNU Gorontalo Resmi Dilaporkan Polisi atas Kasus Dugaan Pelecehan Seksual

Saat masih menjadi menteri imigrasi, Andrews tahun lalu mencabut visa kerja Haneef di Australia karena pria 29 tahun itu dicurigai terlibat dalam serangan teroris di London dan Glasgow 2007 lalu.

Selain membuktikan bahwa Haneef tidak bersalah, laporan tim penyelidik independen yang diketuai John Clarke, Selasa 23 Desember 2008, menyatakan bahwa Andrews bertindak kurang tepat dengan mencabut visa Haneef.

Namun Clarke juga menegaskan bahwa Andrews sebenarnya tidak meresapi benar apa yang diinstruksikan oleh departemen imigrasi pada saat itu.

Mengenai tuntutan Haneef agar Andrews meminta maaf, Andrews justru mengatakan bahwa ia bertindak berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kepolisian Federal Australia (AFP) dan juga departemen imigrasi.

5 Fakta Mengerikan Timnas Indonesia Usai Singkirkan Korea Selatan di Piala Asia U-23

"Warga Australia menginginkan pemerintah yang meletakkan keamanan, keselamatan, dan kepentingan warga di tempat pertama dan terpenting," kata mantan menteri era perdana menteri John Howard ini, seperti dikutip dari laman harian The Age, Selasa 23 Desember 2008.

"Saya yakin mereka menginginkan [tindakan] itu pada saat itu dan juga saat ini, dan saya berupaya memenuhi keinginan mereka. Pada waktu itu, saya membuat keputusan berdasarkan nasihat yang diberikan pada saya," kata Andrews, yang kini menjadi anggota parlemen di kubu oposisi.

Andrews juga mengkritik penyelidikan teranyar itu. Menurut Andrews, penyelidikan tersebut tidak menghasilkan sesuatu yang baru dan hanya buang waktu saja.

"Pemerintah menghabiskan 4 juta dolar [Australia] hanya untuk mendengar hasil yang sama dengan penyelidikan tahun lalu [oleh hakim Jeffrey Spender]," kata anggota parlemen dari Partai Liberal ini.

"Kita memiliki dua hakim senior di Australia, seorang masih menjadi hakim [Spender] dan seorang lagi mantan hakim [Clarke], dari New South Wales, yang keduanya sama-sama tidak menemukan tujuan yang tidak pasti. Maka, seharusnya persoalan sudah berakhir," kata Andrews.

Terpopuler: Harga Bekas dan Pajak Tahunan Avanza Veloz, 2 Mobil Keren Mazda di China
 Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia

Golkar Tepis Isu Istri Ridwan Kamil Mundur dari Bursa Pilkada Kota Bandung

Istri Ridwan Kamil, Atalia Praratya, dikabarkan mundur dari bursa pencalonan Pilkada Kota Bandung. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menepis kabar itu.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024