VIVAnews - Sedikitnya 20 rumah di kampung Banjar, Mataram saat ini sudah ditinggalkan pemiliknya. Mereka terpaksa tinggal dirumah tetangga atau sanak famili mereka. Pemilik rumah khawatir rumah mereka menjadi sasaran gelombang yang mencapai tiga meter.
Mahyudin (35) mengatakan, peristiwa gelombang pasang biasa terjadi pada dini hari saat warga sedang tertidur lelap. Kekhawatiran warga itu cukup beralasan, mengingat tanggul penahan air laut sepanjang 75 meter juga hancur diterjang gelombang. Akibatnya dalam dua hari terakhir lima rumah dilaporkan hancur terbawa arus.
Meski tidak menimbulkan korban, peristiwa ini menyebabkan trauma mendalam bagi warga sekitar. "Kami khawatir gelombang air laut sewaktu-waktu dapat menghanyutkan rumah kami, kemarin saja ada tiga rumah yang hancur," katanya kepada VIVAnews di Mataram.
Terkait dengan ancaman gelombang itu sejumlah nelayan pun terpaksa tidak melaut. Mereka hanya berani menangkap ikan dengan jaring dan itu dilakukan dengan perhitungan waktu yang sangat teliti. Bahkan beberapa perahu juga sudah di pinggirkan untuk menghindari kerusakan.
Menurut Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMG Selaparang Catur Winarni mengatakan gelombang tinggi diperkirakan akan terjadi jelang malam dan pagi hari dengan kecepatan angin maksimal 25 knot.
"Kami sudah sampaikan imbauan itu melalui pemerintah Provinsi NTB, bagi nelayan kami kira mereka lebih tahu dengan kondisi laut," katanya.
BMG Mataram memperkirakan hujan deras dan angin kencang juga akan terjadi hingga tiga hari kedepan. Selain ke nelayan, pihaknya juga telah menyampaikan imbauan kepada penyeberangan lintas Lembar (NTB)-Padangbai (Bali) untuk mewaspadai cuaca buruk akibat hujan disertai angin kencang dan gelombang tinggi.
Laporan: Edy Gustan | Mataram
Terpopuler: Catherine Wilson Malu sampai Atta Halilintar Kirim Doa
Round-up dari kanal Showbiz pada Jumat, 19 April 2024. Salah satunya tentang Catherine Wilson yang merasa malu karena mobil pemberian Idham Masse ditarik leasing.
