VIVAnews - Seperti menjalani kehidupan lain, itulah yang dirasakan keluarga Ponari saat ini. Selama tiga hari melayani orang dengan berbagai penyakit. Kemampuannya dapat menyembuhkan berbagai penyakit, membuat waktu bermain bocah 9 tahun itu terbuang.
Bahkan pengakuan pamannya, Ponari sudah lelah dan ingin kembali menjadi normal seperti anak-anak lainnya.
"Dia pernah bilang, kepingin main, pengen kaya dulu aja," kata Paeno paman, anak ajaib itu, saat dihubungi VIVAnews, Selasa 3 Pebruari 2009.
Tidak hanya bermain, waktu belajarnya pun tersita. Kini, Ponari hanya les privat agar tidak tertinggal pelajaran, sampai keadaan ini selesai. "Sekolahnya sementara berhenti sampai kedaan normal lagi, dan supaya tidak tertinggal pelajaran, Ponari mendatangkan guru les."
Menurut Paeno, anak tersebut dilarang pergi ke luar rumah apalagi ke sekolah, sudah barang tentu akan menjadi tempat kerumunan massa yang minta diobat.
"Itu yang kami hindari, agar tidak jadi pusat kerumunan," tuturnya. Bahkan seorang ustad dari sebuah pondok pesantern meminta keluarganya untuk menjaga anak itu selama 40 hari dan mengajari mengaji.