AS Ingin Atur Perusahaan Keuangan Non-Bank

VIVAnews - Pemerintah Amerika Serikat (AS), melalui departemen keuangan, berharap bisa mendapat wewenang yang lebih besar untuk mengatur sekaligus mengawasi perusahaan-perusahaan keuangan non-perbankan swasta.

Terdakwa Yosep Subang Diadili Bunuh Istri dan Anak Demi Uang, Korban Dibacok Pakai Golok

Pemberian wewenang yang besar untuk mengatur perusahaan swasta itu bertujuan mencegah munculnya kembali kontroversi bonus besar di perusahaan asuransi yang tengah bermasalah, American International Group (AIG).

Demikian menurut Menteri Keuangan Timothy Geithner dan Gubernur Bank Sentral (The Fed) Ben Bernanke saat tampil bersama dalam rapat dengar pendapat dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat di Gedung Kongres, Washington DC, Selasa sore 24 Maret 2009 waktu setempat (Rabu pagi WIB).

"Kasus AIG menunjukkan kelemahan dalam sistem keuangan kita. Maka kita harus memastikan bahwa negara kita tidak boleh lagi mengalami kasus demikian," kata Geithner. Sebelumnya Presiden Barack Obama memberi restu atas usulan pemberian wewenang bagi pemerintah untuk mengatur perusahaan keuangan non-perbankan dan berharap "tidak akan butuh waktu lama untuk meyakinkan Kongres."

Bernanke juga sependapat dengan Geithner bahwa skandal yang menimpa AIG menunjukkan bahwa perlu adanya pengaturan kepada institusi keuangan non perbankan. Lagipula perusahaan perbankan telah diatur oleh lembaga pemerintah Federal Deposit Insurance Corp. (FDIC).
 
Namun, baik Bernanke maupun Geithner, belum sepaham dalam menentukan siapa yang diberi wewenang untuk mengatur perusahaan keuangan non perbankan. Geithner menginginkan Departemen Keuangan, sedangkan Bernanke memilih FDIC sebagai pihak yang berwenang. 
 
Belum ada tanggapan dari DPR mengenai usulan pemerintah itu. Namun sejumlah anggota DPR mewanti-wanti pemerintah untuk tidak lagi meminta dana dalam menyelamatkan krisis karena sudah mengajukan anggaran ratusan miliar.

"Saya harap Anda sadar bahwa sulit untuk kembali menyetujui permohonan dana baru," kata Paul Kanjorski, anggota DPR dari Partai Demokrat mewakili negara bagian Pennsylvania. (AP)

Sapi Albino Ko Muang Phet.

Kerbau Albino Diundang ke Gedung Pemerintah, Harganya Rp7,8 Miliar

Kerbau albino bertubuh besar ini bernama Ko Muang Phet, terkenal di kalangan peternak Thailand sebagai hewan pejantan. Tingginya 1,8 meter dan berusia empat tahun.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024