VIVAnews - Hubungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan mantan Presiden BJ Habibie bisa dibilang sangat dekat. Kedekatan itu selalu terlihat saat Habibie mengunjungi Yudhoyono untuk memberikan dukungan moral untuk memimpin Indonesia.
"Sebagai mantan presiden selalu memberikan dukungan moral kepada saya untuk mengelola permasalahan kepemerintahan, permasalahan kenegaraan dengan sebaik-baiknya," kata Presiden Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta, Senin 20 April 2009.
Selama Yudhoyono memimpin, sebagai mantan presiden, Habibie sering terlihat bertandang ke Istana untuk melakukan pembicaraan berbagai permasalahan bangsa. Yudhoyono pun mengakui keberhasilan atas dorongan moral yang diberikan oleh mantan Menteri Riset dan Teknologi itu.
Namun kedatangan Habibie pascapelaksanaan pemilu bukan untuk memberikan dorongan sebagai calon presiden. "Beliau tidak datang kepada saya untuk endorsement (dorongan), tidak. Hanya beliau berharap semua persoalan dapat dikelola dengan baik," jelas Yudhoyono.
Dalam pertemuan yang berlangsung satu jam lebih itu, Habibie berpesan agar pelaksanan Pemilu Presiden dapat berjalan dengan baik. Selain itu, Habibie juga menyampaikan isu-isu internasional yang menyangkut kepentingan bangsa Indonesia.
Pada pertemuan Rabu (11/4), Habibie mengusulkan agar Yudhoyono membuat kereta api listrik produksi dalam negeri. Saran itu bertujuan agar Indonesia memiliki sarana angkutan moda transportasi kereta api yang terjangkau bagi masyarakat.
Habibie juga memberikan solusi untuk mendukung pembangunan pabrik kereta api listrik itu. Selain memberikan solusi, Habibie juga akan membantu pemerintah untuk mencari investor pembuatan kereta api listrik murah. "Itu sudah empat kali pertemuan dengan Pak Habibie itu," kata Hatta.
Kalahkan Australia, Timnas Indonesia U-23 Didominasi Alumnus PPLP dan SKO Kemenpora
Timnas Indonesia U-23 berhasil meraih kemenangan atas Australia pada laga kedua Grup A Piala Asia U-23 2024.
