Pecah Kongsi SBY-JK

"Politik Memanas Cuma Riak Kecil Bagi Pasar"

VIVAnews - 'Perceraian' Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla diyakini tidak akan berpengaruh besar ke pasar. Penurunan nilai rupiah dan saham tidak semata-mata dipengaruhi faktor internal tapi juga eksternal. Yang eksternal ini, kata pengamat ekonomi Dradjad Wibowo, lebih banyak pengaruhnya.

"Pengaruhnya memang ada, tapi hemat saya tidak terlalu besar, karena pecah kongsi itu setahu saya sudah di-factor in oleh pelaku pasar," kata Dradjad dalam pesan singkatnya kepada VIVAnews, Kamis 23 April 2009.

Bukan hanya itu, kata Dradjad, skenario hasil pemilu pun sudah masuk dalam hitung-hitungan pelaku pasar, sehingga selama riak-riak yang terjadi hanya berupa 'suhu politik yang memanas', Dradjad yakin pasar tidak akan terguncang. "Pasar baru terguncang kalau suhu politik tersebut berubah menjadi gejolak massa," katanya.

Selain itu, merosotnya pasar dalam beberapa terakhir ini, tidak terlepas dari tren global karena adanya keraguan terhadap tren pemulihan di Amerika Serikat. Pernyataan The Fed dan IMF dinilainya lebih besar pengaruhnya terhadap pasar dibandingkan pecah kongsi tersebut.

"Tapi pecah kongsi memang ada pengaruhnya, terutama terhadap cara pasar memberikan bobot dan peluang terhadap masing-maisng skenario hasil akhir pilpres. Hanya saja, pengaruhnya masih jauh kalah besar dari tren global," kata dia.

Siapakah Nicole Shanahan? Sosok Miliarder Dermawan Ditunjuk Sebagai Cawapres AS
[Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, Maya Watono / Dok. InJourney]

Holding BUMN InJourney Siap Sambut Mudik dan Libur Lebaran 2024

Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney memastikan, para anak usahanya yang bergerak di sejumlah sektor telah siap

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024