Saham Sentul City Turun Tidak Wajar

VIVAnews - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai harga saham saham PT Sentul City Tbk (BKSL) bergerak di luar kebiasaan (unusual market activity). Harga saham pengembang properti tersebut turun tidak wajar.

Berdasarkan data BEI, sejak 17 November 2008, harga saham Sentul City anjlok sebesar Rp 121 (56,2 persen) dari posisi Rp 215 menjadi Rp 94 pada transaksi Kamis, 27 November 2008.

Direktur Pencatatan BEI Eddy Sugito dalam penjelasan keterbukaan informasi bursa di Jakarta, Jumat, 28 November 2008 mengatakan, otoritas bursa telah meminta konfirmasi kepada manajemen Sentul City pada 25 November 2008.

Direktur Utama Sentul City Antonius Hanifah Komala dalam penjelasan tertulis kepada otoritas bursa kemarin mengatakan, perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat memengaruhi harga efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal.

Ada Android 15 bikin Fitur Ini bisa Digunakan untuk Melacak HP Mati

"Perseroan juga tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu," ujar dia dalam keterbukaan informasi bursa.

Antonius menambahkan, hingga saat ini, perseroan tidak berencana untuk melakukan aksi korporasi dalam tiga bulan ke depan, termasuk menjual atau mengalihkan satu unit usaha (aset). Perseroan juga tidak dalam posisi akan kehilangan kontrak yang bernilai cukup material.

Sehubungan dengan terjadinya pergerakan harga yang di luar kebiasaan itu, BEI meminta investor mencermati penjelasan dan kinerja perseroan yang disampaikan dalam keterbukaan informasi bursa. Otoritas bursa juga menyarankan investor untuk mengkaji kembali rencana aksi korporasi perseroan, bila hal itu belum mendapat persetujuan pemegang saham.

VIVA Militer: Raja Salman bin Abdulaziz.

King Salman Spends IDR 12,5 trillion to Social Security Beneficiaries

King Salman of Saudi Arabia has ordered the distribution of Ramadan aid worth more than US$800 million or IDR 12,5 trillion to social security beneficiaries.

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2024