VIVAnews - Langkah pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak dinilai tidak akan langsung berdampak terhadap penurunan laju inflasi.
"Yang menikmati untung lebih awal adalah pemilik mobil pribadi dan sepeda motor," ujar ekonom INDEF, Fadhil Hasan kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa, 16 Desember 2008. Sebab, jutaan pemilik mobil langsung merasakan imbas penurunan harga BBM tersebut.
Pemerintah memangkas harga BBM pada Senin, 15 Desember 2008. Harga premium diturunkan Rp 500 menjadi Rp 5.000 per liter. Harga solar turun Rp 700 menjadi Rp 4.800 per liter. Sedangkan, harga minyak tanah tidak berubah, yakni tetap Rp 2.500 per liter.
Menurut Fadhil, dengan penurunan harga BBM tersebut, daya beli pemilik kendaraan bermotor akan meningkat. Penurunan Rp 1000 per liter untuk premium dalam sebulan ini sudah cukup lumayan bagi pemakai kendaraan bermotor memangkas biaya premium.
Sedangkan, bagi bukan pemilik kendaraan, penurunan BBM tidak akan langsung berdampak. Mereka harus menanti imbas pemangkasan BBM terhadap penurunan tarif transportasi publik. Untuk memastikan tarif angkutan turun, mereka perlu menunggu.
Begitupun dengan industri. Menurut dia, seharusnya pelaku industri juga spontan menurunkan harga produknya setelah harga solar yang menjadi sumber energi pabrik mereka juga sudah turun.
Perasaan Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia U-23 Singkirkan Korea Selatan
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong buka suara usai timnya berhasil mengalahkan Korea Selatan pada perempat final Piala Asia U-23 2024.
