Meski Dihantam Krisis, Ekspor Tumbuh Pesat



VIVAnews - Kalangan ekonom menilai kinerja ekspor nonmigas Indonesia dalam satu tahun berjalan masih bagus kendati belakangan dihantam oleh anjloknya harga komoditas dan resesi ekonomi global. Bahkan, pertumbuhan ekspor Indonesia terbaik kedua di kawasan Asia Tenggara.

"Ekspor tahun ini tumbuh luar biasa," kata ekonom spesialis perdagangan dunia, Sjamsu Rahardja kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu, 17 Desember 2008. Dibandingkan sejumlah negara lain di Asia Tenggara, pertumbuhan ekspor Indonesia sebesar 26,9 persen, tertinggi kedua setelah Thailand yang tumbuh 34 persen.

Menurut dia, Indonesia diuntungkan oleh kenaikan harga komoditas hingga pertengahan tahun ini. Misalnya, harga minyak sawit mentah sempat melewati US$ 1000 per ton pada pertengahan 2008, kendati sekarang sudah turun lagi hingga di kisaran US$ 400 per ton.

Sjamsu mengingatkan beberapa tahun lalu, ekspor Indonesia dianggap tidak ada artinya. Namun, faktanya tidak demikian. Indonesia memiliki produk-produk ekspor yang unik sehingga nilai ekspornya bisa menembus US$ 118 miliar hingga Oktober. Itu tidak terlepas dari profil ekspor negara ini yang bertumpu pada komoditas sumber alam.

Dengan profil tersebut, ketika harga tinggi, Indonesia memang menguntungkan. Namun saat harga jatuh, ekspor Indonesia juga kena imbas. Contohnya, saat ini nilai ekspor produk komoditas ikutan jatuh akibat turunnya harga produk sumber alam ini di pasar dunia. Pada November dan Desember, penurunan harga komoditas juga akan terasa.

Ke depan, Sjamsu menyarankan agar Indonesia melakukan diversifikasi produk ekspor, memperluas sasaran negara tujuan ekspor, serta memperbaiki fasilitas pembiayaan bagi para eksportir. Itu diperlukan bagi eksportir yang tidak memiliki jaringan perbankan di luar negeri, seperti pengusaha batik atau produk aroma terapi untuk kecantikan.

Dengan berbagai pembenahan tersebut, Sjamsu menekankan Indonesia bisa mengambil alih peran Cina di pasar ekspor dunia. Apalagi, saat ini negara Tirai Bambu itu sedang dihadapkan pada citra produk yang buruk serta biaya tenaga kerja yang meningkat. "Nanti, pada 2010 ketika ekonomi membaik, Indonesia bisa berperan lebih besar di pasar ekspor."

Israel Bakal Ubah Status Al-Aqsa, Izinkan Umat Yahudi Beribadah dalam Masjid

Kinerja Ekspor Sejumlah Negara


Perempuan dan Anak-anak Palestina Menanggung Beban Paling Berat

Negara

Pertumbuhan

Thailand

34%

Indonesia

26,9%

Malaysia

13,9%

Singapura

10,3%

Philipina

2%

 

Berharap Starlink Bisa 'Hidupi' Daerah 3T

Sumber: Bank Dunia

Justin Hubner

Justin Hubner Dapat Izin ke Indonesia U-23 dari Gamba Osaka

Justin Hubner dapat membela Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024. Dia mendapatkan izin dari klubnya, Cerezo Osaka pada Rabu 17 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024